View Full Version
Selasa, 04 Jul 2017

Israel Curi Batu-batu Bersejarah dari Masjid Al-Aqsa

RAMALLAH, PALESTINA (voa-islam.com) - Otoritas pendudukan Israel telah mencuri batu-batu bersejarah dari Masjid Al Aqsa di Al Haram Al Sharif di Yerusalem Timur yang diduduki, kata penduduk Arab.

Orang-orang Yerusalem sekarang meminta institusi internasional untuk memaksa Israel mengembalikan bebatuan yang belum tersentuh tersebut.

Fakhri Abu Diyab, yang memimpin komite lokal untuk membela Yerusalem yang diduduki, mengatakan bahwa orang-orang Israel telah memindahkan bebatuan besar dari lorong bawah tanah Tembok Al Buraq, Jembatan Al Magharebah dan Al Buraq Plaza, dan memindahkan mereka ke tempat yang tidak diketahui.

Abu Diyab mengatakan bahwa polisi terus-menerus mengawasi batu di Gerbang Tembok Al Buraq, dan bahkan orang-orang Yerusalem pun tidak diizinkan untuk mendekat atau memotret mereka.

Abu Diyab berhasil memotret kejadian tersebut, yang menyebabkan kemacetan di daerah ramai, dan mengatakan sebuah kasus sekarang akan diajukan terhadap pihak berwenang pendudukan Israel.

"Sejarah dan warisan universal memiliki risiko serius, dan mencuri batu-batu ini dari tempat suci benar-benar melanggar semua kesepakatan dan konvensi internasional," Abu Diyab mengatakan kepada Gulf News.

Dia mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel mengganti bebatuan dengan konstruksi baja namun ini masih merupakan bahaya serius bagi integritas struktural Al Haram Al Sharif - tempat suci ketiga umat Islam.

Abu Diyab mengatakan bahwa orang-orang Israel diperkirakan akan memodifikasi naskah-naskah di bebatuan tersebut untuk membentuk narasi Talmud dalam upaya untuk menunjukkan hubungan historis mereka ke wilayah itu. Batu-batu tersebut kemudian akan dikembalikan ke tempat asalnya di tempat suci.

Israel merebut bagian timur Yerusalem selama Perang Enam Hari Timur Tengah. Mereka menginginkan Yerusalem yang terbagi sebagai ibukota abadi. Warga Palestina mengatakan bagian kota suci ini sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Nasib Yerusalem adalah isu utama yang menyebabkan runtuhnya pembicaraan damai antara Palestina dan Israel pada bulan April 2014.

Sejak Oktober 2015, wabah kekerasan telah mengguncang wilayah Palestina dan Israel, menyebabkan lebih dari 400 warga Palestina. 40 orang Israel dan tiga orang asing tewas.

Orang-orang Palestina percaya bahwa kelompok Yahudi ekstrem telah mencoba untuk memperluas hak pemujaan Yahudi di tempat suci tersebut. Menurut sebuah kesepakatan yang telah berlangsung puluhan tahun, orang-orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi tempat tersebut namun dilarang keras untuk beribadah disana. (st/GN)


latestnews

View Full Version