View Full Version
Jum'at, 07 Jul 2017

'Berang' Tuntutan Ditolak, Saudi CS Siap Berikan Hukuman Lebih Lanjut Terhadap Qatar

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain mengatakan bahwa mereka siap untuk menerapkan tindakan hukuman lebih lanjut terhadap Qatar, menyusul penolakan Doha untuk mematuhi tuntutan mereka untuk mengakhiri perseteruan yang sedang berlangsung.

Dalam pernyataan mereka, yang dirilis pada hari Jum'at (7/7/2017) dini hari, keempat negara mengatakan penolakan Qatar untuk mematuhi tuntutan mereka "mencerminkan sejauh mana mereka terkait dengan terorisme dan upaya terus menyabotase, merusak keamanan dan stabilitas" di wilayah tersebut, kantor berita yang dilajankan negara, Saudi Press Agency melaporkan.

Mereka menuduh negara Teluk Persia itu "dengan sengaja" merusak keamanan regional dan merugikan "kepentingan rakyat daerah ini."

Mereka juga berterima kasih kepada Kuwait Emir Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah karena bertindak sebagai mediator dan mengecam Qatar karena "mengabaikan" dia dalam upaya untuk "mengembalikan krisis ke titik awal."

Keempat sekutu tersebut memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni, secara resmi menuduh Doha mendukung "terorisme" dan mendestabilisasi Timur Tengah, sebuah tuduhan yang Qatar katakan tidak dapat dibenarkan dan berasal dari klaim dan asumsi palsu.

Dalam usaha nyata mereka untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari AS dan Israel, negara-negara Arab telah menangguhkan semua lalu lintas darat, udara dan laut dengan Qatar, mengusir para diplomatnya dan memerintahkan warga Qatar untuk meninggalkan negara mereka.

Arab Saudi benar-benar menutup perbatasan darat dengan Qatar untuk melumpuhkan persediaan makanan di negara tetangga tersebut. Sebagai tanggapan, para pemimpin Qatar beralih ke Turki untuk menjaga agar rantai tetap berjalan.

Menutup kantor berita penyiaran Al Jazeera yang berbasis di Doha, memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, menutup sebuah pangkalan militer Turki di Qatar dan membayar sejumlah uang yang tidak ditentukan sebagai reparasi adalah beberapa tuntutan yang disampaikan kepada Qatar.

Doha mengatakan blokade tersebut adalah "agresi yang jelas" dan tuntutan yang diajukan untuk menghapusnya "tidak realistis."

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pada hari Rabu Riyadh dan sekutu-sekutunya meminta Qatar untuk "menyerahkan ... kedaulatannya untuk mengakhiri pengepungan."

Dia juga mengesampingkan kemungkinan rekonsiliasi cepat dan mengatakan negaranya sedang mempersiapkan perpecahan diplomatik yang lebih luas. (st/ptv)


latestnews

View Full Version