View Full Version
Ahad, 23 Jul 2017

Donald Trump Tuduh The New York Times 'Gagalkan' Pembunuhan Pemimpin IS Al-Baghdadi

WASHINGTON, AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu (22/7/2017) menyerang The New York Times dan "agenda sakitnya," menuduh salah satu laporan koran tersebut menggagalkan usaha AS untuk membunuh pemimpin Islamic State (IS) Syaikh Abu Bakr Al-Baghdadi.

"Kesalahan New York Times menggagalkan upaya AS untuk membunuh satu teroris yang paling dicari, Al-Baghdadi. Agenda sakit mereka menyangkut Keamanan Nasional," Trump menulis dalam salah satu rentetan tweet pagi.

Trump tidak memperluas tuduhannya terhadap The New York Times, atau menjelaskan apa penungkapan oleh harian tersebut yang seharusnya menghambat penangkapan Al-Baghdadi.

The New York Times mengatakan kepada situs berita Politico dalam sebuah pernyataan: "Kami telah meminta Gedung Putih untuk mengklarifikasi tweet tersebut." Media AS itu mengemukakan bahwa Trump mungkin mengacu pada laporan Fox News tentang komentar yang dibuat oleh seorang jenderal teratas pada sebuah konferensi

keamanan pada hari Jumat di Aspen, Colorado. Pada pertemuan tersebut, Jenderal Tony Thomas - kepala Komando Operasi Khusus militer AS - dilaporkan mengatakan bahwa pasukan Amerika pada satu titik berada "sangat dekat" dengan Al-Baghdadi setelah serangan tahun 2015 menemukan kembali informasi tentang IS.

Fox News melaporkan bahwa Thomas mengatakan pasukan AS memiliki "petunjuk yang sangat baik," tentang keberadaan pemimpin Islamic state. "Sayangnya, itu bocor di sebuah surat kabar nasional terkemuka sekitar seminggu kemudian dan pemimpin tersebut tidak tewas,"

Thomas dilaporkan mengatakan di forum tersebut. Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan pada hari Jumat bahwa dia yakin Al-Baghdadi masih hidup, menyusul berbagai klaim dalam beberapa bulan terakhir bahwa dia telah terbunuh.

"Kami mengejarnya, tapi kami menganggap dia masih hidup," kata kepala Pentagon.

Ada rumor yang terus-menerus bahwa Al-Baghdadi telah meninggal dalam beberapa bulan terakhir.

Dengan hadiah US $ 25 juta di kepalanya, Al-Baghdadi tetap low profile namun dikabarkan bergerak secara teratur di seluruh wilayah yang diduduki IS di Irak dan Suriah.

Warga negara Irak yang memiliki julukan lain "The Ghost" itu - belum pernah terlihat sejak membuat satu-satunya penampilan yang diketaui publik sebagai "khalifah" pada tahun 2014 di Masjid Agung Al-Nuri di Mosul, yang hancur dalam pertempuran di kota kedua Irak Mosul. (st/AN)


latestnews

View Full Version