View Full Version
Selasa, 25 Jul 2017

Amman Izinkan Penjaga Israel Pembunuh 2 Warga Yordania Kembali ke Negaranya Setelah Ditekan AS

AMMAN, YORDANIA (voa-islam com) - Seorang penjaga keamanan di kedutaan Israel di Yordania yang baru saja membunuh dua warga Yordania telah kembali ke Israel, menghindari pertanyaan yang awalnya diupayakan oleh Amman. Dia dipulangkan segera ke Israel bersama dengan staf kedutaan lainnya pada hari Senin (24/72017).

Sehari sebelumnya, dia telah melepaskan tembakan, membunuh seorang warga Yordania yang dia tuduh telah berusaha menyerangnya dengan obeng, dan seorang pejalan kaki.

Orang yang dibunuh, bernama Mohammad Jawawdah, 16 tahun, telah tiba di tempat kedutaan besar Israel untuk memasang perabotan, dan ayahnya menggambarkannya sebagai "bukan pembuat masalah atau teroris" dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.

"Saya ingin tahu bagaimana penyelidikan sedang berlangsung dan mengetahui apa yang terjadi dan apa yang menyebabkan pembunuhan anak saya," kata sang ayah.

Yordania, yang pada awalnya melarang staf Israel itu untuk pergi meninggalkan negara tersebut saat menunggu penyelidikan, memutuskan untuk tidak menyelidiki lebih jauh insiden itu setelah intervensi oleh Amerika Serikat.

Setelah penembakan tersebut, sang penjaga mundur ke kompleks yang dilindungi dengan pengamanan ketat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengirim utusan yang membawa pesan untuk Amman.

Utusan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt, juga melakukan perjalanan ke Israel pada hari Senin, dan kemudian ke Yordania.

Sementara itu, Israel menyensor laporan-laporan media mengenai insiden tersebut dalam apa yang disebutnya "langkah untuk melindungi para diplomat dari pembalasan," kata Reuters.

Negara-negara Arab telah memproyeksikan diri mereka sebagai musuh tradisional Israel, yang telah merampas tanah Arab dan telah menyalahgunakan hak-hak orang Palestina.

Sebagian besar negara-negara Arab mengklaim tidak memiliki hubungan dengan rezim Tel Aviv, walaupun ada banyak laporan tentang kontak rahasia antara mereka dan Israel.

Yordania dan Mesir adalah satu-satunya negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik terbuka dengan Tel Aviv.

Yordania mengelola pemeliharaan kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem al-Quds. Israel baru-baru ini meningkatkan pembatasan akses Palestina ke kompleks tersebut.

Banyak yang memperkirakan langkah-langkah itu akan menimbulkan konflik Israel-Jordania. Bagaimanapun, itu tidak terjadi, dan penolakan Amman untuk menyelidiki insiden penembakan tersebut bahkan membuat kejutan lebih lanjut. (st/ptv) 


latestnews

View Full Version