View Full Version
Selasa, 08 Aug 2017

Henry Kissinger Peringatkan Kehancuran ISIS Bisa Munculkan Kekaisaran Radikal Iran

Mantan Menlu AS Kissinger Peringatkan Kehancuran IS Bisa Muncukkan Kerajaan Radikal Iran AMERIKA, SERIKAT (voa-islam.com) - Mantan menteri luar negeri AS, Henry Kissinger telah memperingatkan bahwa menghancurkan Islamic State (IS) dapat menyebabkan "kekaisaran radikal Iran".

Mantan diplomat terkemuka AS tersebut mengemukakan bahwa begitu IS dikalahkan, jika Iran menduduki wilayah bebas, hasilnya dapat menyebabkan munculnya sebuah imperium baru.

Pria berusia 94 tahun, yang merupakan Sekretaris Negara di bawah Presiden Richard Nixon, juga berbicara tentang komplikasi memihak konflik Timur Tengah.

"Dalam keadaan seperti ini, pepatah tradisional bahwa musuh dari musuh Anda bisa dianggap sebagai teman Anda tidak lagi berlaku.

Di Timur Tengah zaman sekarang, musuh dari musuh Anda juga bisa menjadi musuh Anda."

Timur Tengah mempengaruhi dunia dengan volatilitas ideologinya sama seperti tindakan spesifiknya, "tulisnya dalam sebuah artikel untuk CapX. "Perang dunia luar dengan ISIS bisa dijadikan ilustrasi.

Sebagian besar kekuatan non-ISIS - termasuk Syi'ah Iran dan negara-negara Sunni terkemuka - setuju pada kebutuhan untuk menghancurkannya.

Tapi entitas mana yang seharusnya mewarisi wilayahnya? Sebuah koalisi kaum Sunni? Atau wilayah pengaruh yang didominasi oleh Iran? "Jawabannya sulit dipahami karena Rusia dan negara-negara NATO mendukung faksi-faksi yang berlawanan.

Jika wilayah ISIS diduduki oleh pasukan Korps Pengawal Revolusi Iran atau milisi Syi'ah yang dilatih dan diarahkan olehnya, hasilnya bisa menjadi sabuk teritorial yang mencapai Teheran ke Beirut, yang dapat menandai kemunculan sebuah kekaisaran radikal Iran, "Kissinger menambahkan.

Ini bukan pertama kalinya Kissinger membuat ucapan seperti itu.

Tahun lalu, mantan profesor Harvard tersebut mengatakan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi Timur Tengah adalah "dominasi potensial" oleh Iran, Algemeiner melaporkan. (st/independent) 


latestnews

View Full Version