View Full Version
Senin, 28 Aug 2017

Sejak 2012 Teroris PYD Tutup Paksa 65 Masjid di Kota Afrin Suriah

AFRIN, SURIAH (voa-islam.com) - Afiliasi organisasi teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Suriah, PYD, telah secara paksa menutup 64 masjid bagi para jamaah di Afrin, Suriah, mengganggu para jamaah masjid dengan mengklaim bahwa mereka mendukung Islamic State (IS) dan Al-Qaidah.

Dua puluh empat masjid ditutup oleh teroris PYD di pusat Afrin, yang berada di bawah pendudukan mereka sejak tahun 2012, dan 40 lainnya ditutup secara paksa di pedesaannya.

Teroris PYD juga melarang kursus Al-Qur'an musim panas bagi anak-anak di daerah-daerah yang berada di bawah kontrol mereka.

Mengganggu jamaah

Warga Afrin, Mahdi Rasheed, yang berbicara dengan Yeni Şafak, melaporkan bahwa kepolisian PYD memperlakukan para jamaah masjid sebagai pendukung IS dan Al-Qaidah menambahkan bahwa "organisasi teror PKK memantau dan menangkap mereka yang mengunjungi masjid secara teratur untuk diinterogasi."

Dia juga menambahkan: "Mereka mengolok-olok masjid, shalat dan kepercayaan suci umat Muslim . Mereka mencoba menyebarkan ide-ide sosialis anti-Islam mereka dengan kedok 'kesadaran publik.'

Teroris PKK ikut campur dalam khotbah Jum'at

Penduduk Afrin, Abu Ahmed, yang telah menjadi imam wilayah tersebut selama 18 tahun, mengatakan bahwa "organisasi teror PKK mendorong agendanya dengan mencampuri khotbah Jum'at dan memaksa kami untuk menyebarkan propaganda mereka.

"Ada kalanya mereka bahkan memaksa para imam untuk membaca sentimen anti Turki dan jurnal melawan oposisi Suriah selama khotbah tersebut.

Selama tahun lalu, tekanan teehadap para imam telah mencapai tingkat yang tak tertahankan, dan dalam delapan bulan terakhir saja, empat imam masjid dibunuh. Kami pikir itu adalah tindakan organisasi teroris," pungkas Abu Ahmed.

Bahasa Kurdi wajib, bahasa Arab dilarang

Juli lalu, dewan pimpinan PYD mengeluarkan sebuah resolusi yang membuat bahasa Kurdi menjadi bahasa pendidikan.

Orang-orang di wilayah ini, yang sekarang belajar bahasa Arab hanya dua jam seminggu di sekolah PKK, percaya bahwa tindakan ini adalah "jebakan untuk menyingkirkan populasi dari Al-Qura'n dan Islam."

Buku sekolah di Afrin, yang 65 persen penduduknya adalah orang Arab, termasuk diantaranya pidato pemimpin teroris PKK Abdullah Öcalan dan mempromosikan ideologi Komunis.

PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

PKK telah melakukan pemberontakan bersenjata di bagian tenggara Turki sejak tahun 1984.

Lebih dari 40.000 orang, sebagian besar warga sipil, telah terbunuh dalam konflik tiga dasawarsa ini. (st/ys)

Turki, kurdi, arab, bahasa arab, masjid, afrin


latestnews

View Full Version