View Full Version
Rabu, 13 Sep 2017

Takut Dibunuh Militer Myanmar, Pria Rohingya Ini Mengungsi Sambil Pikul Orang Tuanya ke Bangladesh

BANGLADESH (voa-islam.com) - Seorang pemuda Rohingya, disebutkan bernama Nizam, memikul kedua orang tuanya di dalam keranjang sejauh 35 KM, laporan lain mengatakan 100 KM, untuk menghindari pembantaian yang dilakukan oleh militer dan Ekstrimis Budha Myanmar di negara bagian Rakhine.

Gambar Nizam yang tiba di sebuah kamp pengungsi di Bangladesh sambil memikul kedua orang tuanya di keranjang viral di media sosial dan telah ditweet ulang sebanyak 10.000 lebih.

Nizam terpaksa mengungsi dari rumahnya di Selatan Maungdaw negara bagian Rakhine untuk menyelamatkan diri menuju perbatasan Bangladesh sambil menggendong ke dua orang tuanya yang tengah dalam keadaan sakit.

Karena tidak ada mobil atau kendaraan bermotor lainnya, satu satunya yang dimilikinya adalah dua kakinya.

Karena baktinya kepada kedua orang tuanya Nizam akhirnya memutuskan bahwa dia akan menyelamatkan keduanya dari squad kematian Myanmar dengan berjalan kaki sembari memikul kedua orang tuanya yang sedang sakit di dalam keranjang.

Nizam harus melewati tanah berlumpur, naik turun bukit, menerabas hutan dan menyeberangi Sungai selama lima hari lima malam demi menghindar dari pasukan dan ekstrimis Budha Myanmar.

Nizam akhirnya berhasil selamat dan mencapai salah satu kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Ribuan telah dibantai di Myanmar

Kisah Nizam adalah satu dari mungkin ratusan ribu potret memilukan pengungsi Rohingya dalam perjalanan mereka ke wilayah yang lebih aman termasuk di Bangladesh demi menghindari pembantaian yang dilakukan secara sistematis oleh militer dan ekstrimis Budha Myanmar.

Banyak di antara mereka yang harus meninggal di dalam perjalanan entah karena tenggelam saat menyebrang menggunakan perahu atau harus terluka parah terkena ranjau darat yang dipasang militer Myanmar di sepanjang perbatasan negara itu dengan Bangladesh.

Banyak juga yang telah selamat mencapai kamp pengungsiak di Bangladesh namun harus terpisah atau kehilangan anggota keluarganya saat menyelamatkan diri, termasuk seorang gadis cilik berusia 10 tahun yang membawa serta adiknya berusia 1 tahun.

Orang tuanya sendiri diperkirakan telah tewas dibantai di desa mereka di Rakhine

Myamnmar Menteri luar negeri Bangladesh, Abul Hasan Mahmood Ali pada hari Ahad (10/9/2017) mengatakan pasukan keamanan Myanmar telah membunuh setidaknya 3.000 orang Rohingya dalam kekerasan terbaru terhadap minoritas Muslim di negara bagian Rakhine, Myanmar barat.

"Mereka telah membunuh lebih dari 3.000 orang di sana dan membakar rumah-rumah mereka," kata Abul Hasan Mahmood Ali kepada pers.

Sementara itu PBB mengatakan pada hari Selasa (12/9/207) sekitar 370.000 warga Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar dan memasuki Bangladesh sejak lonjakan aksi kekerasan akhir bulan lalu. (st/dbs)


latestnews

View Full Version