View Full Version
Ahad, 17 Sep 2017

Hamas Umumkan Siap Bubarkan Pemerintahan Mereka di Jalur Gaza

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas pada hari Ahad (17/9/2017) pagi mengumumkan bahwa pihaknya siap untuk membubarkan pemerintahan yang telah dibentuknya dalam beberapa bulan terakhir untuk mengelola urusan Jalur Gaza, mengadakan pemilihan umum dan segera memulai pembicaraan rekonsiliasi langsung dengan Fatah.  

Menurut sebuah pernyataan dari Hamas, keputusan ini merupakan tanggapan terhadap upaya Mesir untuk melakukan rekonsiliasi antara faksi Palestina utama.

Pengumuman tersebut meminta menteri pemerintah Palestina di Ramallah untuk datang ke Gaza dan sepenuhnya mengambil peran mereka.

Pengumuman Hamas datang pada saat yang sensitif. Pada hari Ahad, Presiden Palestina Abbas akan berangkat ke New York untuk Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dia akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di sana pada hari Rabu, menjelang pidato Abbas di PBB pada hari Kamis. Mahmoud Aloul, seorang pejabat senior Fatah menyambut baik posisi Hamas dengan hati-hati.

"Jika ini pernyataan Hamas, maka ini adalah tanda positif," katanya kepada Reuters.

"Kami dalam gerakan Fatah siap untuk melakukan rekonsiliasi." PA sedang berhati-hati untuk tidak membicarakan rekonsiliasi dengan Hamas pada tahap ini.

Oleh karena itu tampaknya mereka akan menunggu untuk melihat bagaimana keadaan benar-benar berkembang dan sampai sejauh mana Hamas benar-benar bersedia melepaskan kendali atas Jalur Gaza.

Pada saat yang sama, Hamas tampaknya menunggu untuk melihat seberapa besar Abbas bersedia bekerja sama dengan mereka dan membawa mereka ke institusi Organisasi Pembebasan Palestina dan PA.  

Seorang sumber Mesir yang dekat dengan dinas intelijen mengatakan kepada Haaretz bahwa Hamas berusaha membuktikan ke Mesir bahwa hal itu tidak menghalangi rekonsiliasi dan merespons tuntutan, dengan harapan dapat menuai keuntungan jika dan kapan pembicaraan tersebut gagal dalam bagian PA.  

Pengumuman Hamas diumumkan dua hari setelah kedatangan delegasi Fatah di Kairo dan dua pertemuan antara para pihak pada hari Sabtu.  

Abbas menyerukan pembubaran pemerintahan Hamas yang menjalankan Jalur Gaza, yang dipandangnya sebagai pemerintahan bayangan, sebagai syarat untuk memperbarui pembicaraan dengan Hamas dan membekukan tindakan yang diambil terhadap Jalur Gaza, seperti pemotongan anggaran yang diperuntukkan bagi Gaza dan pensiun ribuan pekerja PA di Jalur Gaza.

Badan intelijen Mesir telah melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas dalam beberapa bulan terakhir, terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keamanan, khususnya mengamankan perbatasan antara Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai karena perang Mesir melawan Islamic State (IS) di Sinai utara.

Hamas telah menggunakan perundingan tersebut untuk berupaya mengurangi blokade di Gaza yang memaksa Mesir bekerja sama dengan Israel.

Hamas telah bekerja untuk membuka Perlintasan Rafah dengan Mesir dan mencari solusi atas krisis listrik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. (st/haaretz)


latestnews

View Full Version