View Full Version
Jum'at, 27 Oct 2017

Kepala Keamanan Hamas Terluka Parah dalam Percobaan Pembunuhan di Gaza

 JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kepala pasukan keamanan Hamas di Jalur Gaza terluka pada hari Jum'at (27/10/2017) ketika mobilnya meledak dalam apa yang oleh kementerian dalam negeri Hamas disebut "percobaan pembunuhan yang gagal."

Kementerian itu tidak segera memberikan rincian tentang sumber ledakan tersebut, yang terjadi di Gaza tengah.

"Tawfiq Abu Naim, direktur jenderal pasukan keamanan internal, selamat dari percobaan pembunuhan yang gagal pada hari Jum'at setelah mobilnya diledakkan di kamp pengungsi Nusseirat," sebuah pernyataan kementerian mengatakan.

"Dia terluka parah dan dirawat di rumah sakit," tambahnya.

"Dinas keamanan segera memulai penyelidikan untuk mengetahui keadaan kejadian tersebut dan untuk menangkap pelaku."

Insiden tersebut terjadi pada saat ketegangan di Gaza karena penguasa Hamas harus mulai menyerahkan kekuasaan kepada Otoritas Palestina pemimpin faksi Fatah dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat.

Gerakan-gerakan Palestina yang bersaing menandatangani kesepakatan persatuan bulan ini yang bertujuan untuk mengakhiri perpecahan satu dekade mereka.

Otoritas Palestina dijadwalkan akan melanjutkan kontrol atas Jalur Gaza pada 1 Desember di bawah kesepakatan tersebut.

Namun, upaya rekonsiliasi sebelumnya telah berulang kali gagal. Sebuah point utama yang diperkirakan akan menjadi penolakan keras Hamas adalah untuk melucuti sayap bersenjata mereka yang berkekuatan 25.000 orang.

Hamas merebut Gaza pada tahun 2007 dalam sebuah perang saudara dengan faksi Fatah yang menyusul sebuah perselisihan pemilihan setelah jajak pendapat yang dimenangkan oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Setelah kemenangan Hamas, mereka menghadapi tuntutan dari masyarakat internasional bahwa mereka harus meninggalkan kekerasan dan mengakui Israel, yang menolak dilakukannya.

Hamas telah menghadapi meningkatnya isolasi dan memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kekurangan listrik yang parah setelah Otoritas Palestina menghentikan pembayaran untuk aliran listrik ke Gaza.

Ini juga yang menjadi salah satu sebab kelompok tersebut akhirnya sepakat untuk melakukan rekonsiliasi. (st/AFP) 


latestnews

View Full Version