View Full Version
Jum'at, 03 Nov 2017

Menhan Inggris Mundur karena Tuduhan Pelecehan Seksual

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Inggris Sir Michael Fallon mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu malam di tengah skandal pelecehan seksual di Westminster.

"Sejumlah tuduhan terungkap terkait anggota parlemen dalam beberapa hari ini, termasuk mengenai kelakuan saya sebelumnya," kata Fallon dalam surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Theresa May.

"Banyak dari tuduhan itu palsu namun saya sadar di masa lalu saya pernah bersikap tidak sesuai standar latar belakang militer saya," terus dia. "Saya memikirkan posisi saya sekarang dan mundur dari jabatan menteri pertahanan."

Awal pekan ini, Fallon menjadi menteri pertama yang mengaku pernah bersikap tidak layak setelah muncul tuduhan dia memegang dengkul seorang wartawan 15 tahun lalu. Sementara itu, dunia politik Inggris didera skandal pelecehan seksual yang diperkirakan melibatkan sejumlah pemimpin politik.

Fallon akhirnya mengaku setelah skandal ini diungkap oleh sebuah tabloid. Melalui juru bicaranya, dia menyatakan berulang kali mengelus dengkul wartawan Julia Hartley-Brewer dalam sebuah jamuan makan malam pada 2002.

Namun Hartley-Brewer menulis di Twitternya dia tidak merasa "kesal atau tertekan" sama sekali. Dia mengatakan Fallon sudah meminta maaf dan tak akan melayangkan tututan resmi.

"Saya tidak merasa sebagai korban dan tidak ingin ikut serta dalam penuduhan massal ini," cuit Hartley-Brewer. Dia kemudian mengatakan terkejut dan tidak mengira Fallon akan mundur dari pemerintahan.

-Tuduhan terhadap pejabat lain

"Saya menghargai bagaimana Anda benar-benar memikirkan jabatan Anda secara serius dan memberikan contoh baik kepada yang lain," respons May terhadap pengunduran diri Fallon.

Sementara itu, tuduhan pelecehan seksual dengan nama-nama pejabat lain terus bermunculan. Politisi senior Damian Green dituduh melakukan perlakuan tak menyenangkan terhadap Kate Malby, seorang aktivis. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mark Garnier mengaku menyuruh mantan sekretarisnya membeli mainan seks dan memanggilnya dengan sebutan tak lazim.

Selain itu, sejumlah pejabat Westminster juga bercerita mengenai rekan-rekan wanita mereka yang sering "tidak nyaman" karena perlakuan beberapa anggota parlemen.[fq/anadolu]


latestnews

View Full Version