View Full Version
Sabtu, 16 Dec 2017

Militer Israel Tembak Mati 4 Orang Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza

TEPI BARAT/GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan militer Israel telah menembak mati empat orang Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung di tengah ketegangan yang terus berlanjut antara tentara Zionis dan pemrotes Palestina di wilayah-wilayah pendudukan atas keputusan baru-baru ini oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Al-Quds Yerusalem sebagai ibukota rezim Tel Aviv.

Sumber-sumber Palestina, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa pasukan militer Israel menembak mati seorang warga Palestina di pos pemeriksaan Beit El di utara kota al-Bireh, Tepi Barat, yang terletak 15 kilometer di utara Yerusalem al-Quds, pada hari Jum'at sore karena dituduh melakukan serangan penusukan, jaringan televisi Arab al-Aqsa melaporkan. 

Orang Palestina kedua, yang diidentifikasi sebagai Basil Ismail, gugur dalam bentrokan antara pemrotes Palestina dan tentara Israel di sebuah kota di timur laut Yerusalem al-Quds.

Seorang pemrotes Palestina lainnya, yang diidentifikasi sebagai Yasir Soker, 32, meninggal ditembak oleh tentara Israel di distrik Shejaiyah, Gaza.

Seorang pria dengan kursi roda tanpa kaki juga menyerah gugur akibat luka tembak di kepala saat bentrokan dengan tentara Israel di Gaza.

Ibrahim Abu Thuraya, 29, telah kehilangan kakinya akibat serangan udara Zionis selama agresi negara itu pada 2008 yang menewaskan ratusan orang Palestina di daerah pesisir.

Perkembangan tersebut terjadi saat bentrokan terpisah meletus antara warga Palestina dan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki menyusul shalat Jum'at siang. Bentrokan terjadi di Ramallah, al-Khalil (Hebron), Qalqilya dan Betlehem, menurut sumber setempat.

Di Jalur Gaza yang terkepung, ratusan orang berbaris setelah shalat Jum'at di jalan raya Salah al-Dein, yang membentang dari perbatasan utara Jalur Gaza menuju perbatasan selatan dengan Mesir.

"Kami tidak akan berkompromi dengan kepentingan atau agama kami. Proyek utama kami adalah pembebasan semua Palestina. Pertempuran kita akan berlanjut sampai pembebasan penuh Palestina. Inilah janji Tuhan, "Mahmoud Zahar, pemimpin senior gerakan perlawanan Hamas, mengatakan.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sekitar 400 warga Palestina terluka dalam bentrokan tersebut.

Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalemsebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan AS di tanah yang diduduki dari Tel Aviv ke Al-Quds Yerusalem pada 6 Desember.

Pergeseran dramatis dalam kebijakan Al-Quds Yerusalem di Washington memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki, Turki, Mesir, Yordania, Tunisia, Aljazair, Irak, Maroko dan negara-negara Muslim lainnya.

Pada hari Ahad, bentrokan kekerasan meletus di luar kedutaan AS di ibukota Libanon, Beirut, saat sebuah demonstrasi menentang keputusan presiden AS tersebut. Al-Quds Yerusalem tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa bagian timur kota pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina merdeka yang akan datang. (st/ptv) 


latestnews

View Full Version