View Full Version
Rabu, 03 Jan 2018

Rezim Syi'ah Iran Salahkan AS, Inggris dan Saudi Atas Demonstrasi yang Terjadi di Negara Itu

TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Rezim Syi'ah Iran mengklaim bahwa demonstrasi yang sedang berlangsung di dalam negeri adalah sebagai bagian dari "perang hibrida" yang dilancarkan oleh beberapa negara asing untuk menentangnya, media Iran melaporkan, dengan mengutip wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi negara tersebut.

Ali Shamkhani telah menyalahkan Amerika Serikat, Inggris, dan Arab Saudi karena berada di balik demonstrasi dan merancang kampanye anti-pemerintah di media sosial, untuk memicu ketegangan.

"Berdasarkan analisis kami, hampir 27 persen hashtag baru, yang ditujukan terhadap Iran telah dihasilkan oleh pemerintah Saudi," Shamkhani mengklaim, menambahkan bahwa campur tangan itu bertujuan untuk menghentikan kemajuan Iran.

Protes akan berakhir "dalam beberapa hari," sesumbar Shamkhani sebagaimana dikutip oleh kantor berita Tasnim.

Menurut laporan media, setidaknya 20 orang telah terbunuh dan banyak lagi yang terluka dalam demonstrasi jalanan yang terjadi di Teheran, Isfahan, Rasht, Masshad dan beberapa kota besar lainnya sejak 28 Desember 2017.

Menjelaskan demonstrasi sporadis yang terjadi, Presiden Hassan Rouhani mengutip ini terkait masalah domestik dan provokasi asing.

Negara-negara lain, sementara itu, telah mengatakan bahwa demonstrasi tersebut disebabkan oleh masalah internal Iran.

"Untuk mengatasi keberhasilan Iran di berbagai bidang, musuh secara terang-terangan mengatakan bahwa mereka akan mengalihkan masalah ke Teheran, yang merupakan pesan mereka sendiri dan tidak ada hubungannya dengan analisis kami," kata Presiden Rouhani. "Orang-orang Iran telah mengalami insiden semacam itu dan juga akan mengatasi masalah kecil ini," klaimnya.

Protes tersebut, yang terbesar sejak pemilihan presiden 2009 yang disengketakan, dimulai di kota Masyhad, pada awalnya menentang kenaikan harga, pengangguran dan korupsi, namun sejak itu menyebar ke sejumlah kota besar lainnya di seluruh negeri. (st/hareetz) 


latestnews

View Full Version