View Full Version
Sabtu, 06 Jan 2018

Laporan: AS Bekukan Dana Bantuan untuk Pengungsi Palestina

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat telah membekukan $ 125 juta untuk pendanaan sebuah badan PBB yang memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina, situs berita Axios melaporkan pada hari Jum'at (5/1/2018).

Beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengancam untuk menahan pembayaran bantuan masa depan kepada orang-orang Palestina, Axios mengatakan bahwa dana tersebut dibekukan sampai pemerintah AS menyelesaikan peninjauan kembali bantuannya kepada Otoritas Palestina.

Jumlah tersebut, sepertiga dari sumbangan tahunan AS ke Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), seharusnya disampaikan pada 1 Januari, kata Axios, mengutip tiga diplomat asing yang tidak dikenal.

Namun demikian namun seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan tidak ada keputusan mengenai pembayaran tersebut.

Pejabat Departemen Luar Negeri tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan: "Cerita itu (Axios) sangat menyesatkan, hanya karena mereka mengharapkan uang pada kesempatan pertama, dan mereka tidak mendapatkannya pada saat itu, tidak berarti itu adalah ditangguhkan atau dibatalkan. Perundingan sedang berlangsung, dan kita harus sampai pertengahan Januari untuk membuat keputusan akhir. "

Ketika ditanya apakah ada keputusan awal yang dibuat, pejabat tersebut menjawab: "Tidak. Dan laporan untuk itu adalah palsu."

Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia akan menahan uang untuk orang-orang Palestina, menuduh mereka "tidak lagi bersedia untuk berbicara damai" dengan Israel.

"Kami membayar RATUSAN JUTA DOLLAR setahun dan tidak mendapat penghargaan atau penghormatan. Mereka bahkan tidak ingin menegosiasikan sebuah perjanjian perdamaian yang telah lama tertunda dengan Israel ... dengan orang-orang Palestina tidak lagi bersedia untuk berbicara damai, mengapa kita harus melakukan pembayaran masa depan yang masif ini kepada mereka? "Trump berkata di Twitter.

Warga Palestina mengatakan bahwa AS tidak dapat dipandang sebagai lawan bicara yang tidak memihak terhadap konflik Palestina-Israel setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan membuat sebuah proses untuk memindahkan kedutaan dari Tel Aviv. Langkah Trump dikecam oleh sebagian besar masyarakat internasional dan di Majelis Umum PBB.

Amerika Serikat adalah donor terbesar untuk badan tersebut, dengan janji hampir $ 370 juta pada 2016, menurut situs UNRWA.

Lebih dari 600.000 warga Palestina diusir atau dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka sebelum dan selama tahun 1948 ketika negara Israel didirikan.

Jutaan pengungsi Palestina 1948, korban selamat dan keturunan mereka, tersebar di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan melintasi negara-negara Arab tetangga.

Mereka sangat bergantung pada bantuan UNRWA untuk perawatan kesehatan, pendidikan dan layanan penting lainnya. (st/MEE)


latestnews

View Full Version