View Full Version
Selasa, 06 Feb 2018

Serangan Udara Rusia Hancurkan Satu-satunya Rumah Sakit Tersisa di Zona De-Eskalasi Idlib

IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Jet tempur Rusia Senin (5/2/2018) pagi menargetkan sebuah rumah sakit sipil di distrik Kafr Nabl di provinsi Idlib, Suriah barat laut, Firas Jundi, menteri kesehatan di pemerintahan pro-oposisi Suriah, mengatakan kepada agensi.

"Serangan udara Rusia gagal menimbulkan korban jiwa, namun rumah sakit tersebut tidak bisa beroperasi," katanya.

Abu Bahar, seorang komandan oposisi yang mengawal sebuah pengawasan udara yang didirikan di wilayah tersebut oleh pasukan anti-rezim, mengatakan bahwa dua pesawat tempur Su-35 Rusia telah lepas landas dari Pangkalan Udara Khmeimim sebelum menargetkan Rumah Sakit Kafr Nabl.

Memperhatikan bahwa rumah sakit tersebut meleset saat serangan pertama, Abu Bahar menceritakan: "Saya segera menyadari bahwa pilot mendapatkan koordinat baru. Tak lama kemudian, rumah sakit terkena dua serangan lagi, yang keduanya menyerang rumah sakit. "

Rusia dan rezim Assad telah berulang kali menargetkan rumah sakit di Idlib - yang semuanya telah terbukti benar-benar tidak dapat dioperasi – termasuk pekan ini yang telah terjadi sebanyak empat kali.

Khususnya, Idlib, yang terletak di dekat perbatasan Turki, berada dalam jaringan zona de-eskalasi - didukung oleh Turki, Rusia dan Iran - di mana tindakan agresi dilarang.

Meskipun demikian, selama dua bulan terakhir, zona de-eskalasi Idlib telah menjadi target serangan udara biadab oleh pasukan rezim Rusia dan Assad.

Bulan lalu, 211 warga sipil terbunuh di Idlib - yang sebagian besar masih dikuasai oleh kelompok bersenjata anti-rezim - sementara 1.447 lainnya terluka.

Tindakan semacam itu dari pihak Rusia dan rezim Assad merupakan pelanggaran terang-terangan atas kesepakatan gencatan senjata yang didukung oleh Ankara, Moskow dan Teheran selama perundingan damai sebelumnya yang diadakan di ibukota Kazakhstan, Astana. Bagaimanapun,  tidak ada kecaman terlebih sanksi dari dunia internasional apalagi PBB atas kebiadaban tersebut. (st/MeMo)


latestnews

View Full Version