View Full Version
Kamis, 08 Feb 2018

PBB: Al-Qaidah Lebih Berbahaya dari Islamic State (IS) di Beberapa Wilayah

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Jaringan jihad global Al-Qaidah tetap "sangat tahan banting" dan menimbulkan ancaman yang lebih besar daripada kelompok Islamic State (IS) di beberapa wilayah, termasuk Yaman dan Somalia, kata pakar PBB.

Laporan oleh para ahli yang memantau sanksi terhadap kedua kelompok tersebut, yang diterima pada hari Rabu (7/2/2018) oleh The Associated Press, mengatakan bahwa afiliasi Al-Qaidah "tetap menjadi ancaman paling tidak sama seriusnya" seperti IS di Afrika Barat dan Asia Selatan.

Dalam sebuah laporan terpisah yang diedarkan pada hari Selasa, para ahli PBB mengatakan bahwa IS masih menimbulkan "ancaman yang signifikan dan terus berlanjut di seluruh dunia" meskipun ada kemunduran baru-baru ini di Irak, Suriah dan Filipina selatan yang memaksa mereka untuk menyerahkan benteng pertahanan.

Laporan baru tersebut mengatakan bahwa negara-negara yang tidak disebutkan namanya menyoroti dukungan antara beberapa anggota Al-Qaidah dan IS dalam persiapan serangan, yang merupakan "ancaman baru yang potensial" di beberapa wilayah.

Akhir bulan lalu, seorang anggota senior Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) menyerukan serangan terhadap Amerika dan Yahudi sebagai reaksi atas keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Dalam sebuah video, Khalid Batarfi mengatakan bahwa keputusan Trump adalah "sebuah deklarasi perang Yahudi-Perang Salib baru" dan setiap Muslim memiliki kewajiban untuk "membebaskan" kota suci tersebut, kelompok pemantauan SITE Intelligence melaporkan.

"Tidak ada Muslim yang berhak menyerahkan Yerusalem tidak peduli apa yang terjadi," kata Batarfi, seorang komandan tertinggi dengan cabang kuat kelompok tersebut di Yaman. "Hanya pengkhianat yang akan memberikan atau menyerahkannya."

"Biarkan mereka (Muslim) bangkit dan menyerang orang-orang Yahudi dan Amerika di mana pun," katanya, dalam video berdurasi 18 menit berjudul "Tugas Kami Menuju Yerusalem Kami". (st/TNA)


latestnews

View Full Version