View Full Version
Senin, 05 Mar 2018

India Berlakukan Jam Malam Setelah Pembunuhan 6 Orang Oleh Tentara

SRINAGAR, KASHMIR (voa-islam.com) - Pihak berwenang telah memberlakukan jam malam di Kashmir yang dikelola India untuk mengantisipasi demonstrasi baru dari masyarakat setelah tentara India membunuh setidaknya enam orang di wilayah Himalaya yang bergolak.

Pada hari Senin (5/3/2018), pejabat menutup sekolah, menangguhkan layanan Internet dan mengerahkan tentara ke seluruh wilayah Kashmir kurang dari satu hari setelah tentara India membunuh empat warga sipil dan dua orang tersangka jihadis dan mendorong demonstrasi semalaman menentang New Delhi.

Kolonel Militer Rajesh Kalia mengklaim bahwa orang-orang bersenjata menembaki sebuah pos pemeriksaan di daerah Shopian selatan pada Ahad malam dan baku tembak dengan tentara menyusul kemudian.

Menurut Kalia, salah satu dari mereka yang gugur adalah seorang tersangka jihadis dan sebuah senjata ditemukan di tempat kejadian.

Tiga lainnya ditemukan meninggal di dalam mobil yang jaraknya agak jauh. Warga sipil lain yang tampak kemudian ditemukan meninggal di dalam mobil terpisah.

Seorang korban keenam yang diidentifikasi oleh polisi sebagai tersangka militan juga ditemukan pada hari Senin.

Ratusan warga Kashmir tumpah ke jalanan untuk memprotes pembunuhan yang menurut penduduk setempat terjadi dengan darah dingin.

Meneriakan slogan-slogan anti-India dan pro-kemerdekaan, para pemrotes menuntut diakhirinya pemerintahan New Delhi atas Kashmir.

Bentrokan dilaporkan terjadi antara polisi dan pemrotes pro-kemerdekaan di beberapa tempat di daerah tersebut, namun tidak ada laporan langsung mengenai korban luka atau korban jiwa. Kelompok pro-kemerdekaan telah menyerukan demonstrasi yang lebih luas.

Sementara itu, ribuan orang ikut dalam upacara pemakaman yang diadakan untuk korban pada hari Senin.

Ketegangan tinggi di wilayah Kashmir yang dikelola pemerintah India, di mana populasi mayoritas Muslim melakukan demonstrasi reguler menentang pemerintah Hindu India, menuntut otonomi dari New Delhi atau bergabung dengan Pakistan.

India secara teratur menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih jihadis dan membiarkan mereka melintasi perbatasan yang bergolak dalam upaya untuk melancarkan serangan terhadap pasukan India. Pakistan sangat membantah tuduhan tersebut.

Kashmir telah dibagi antara India dan Pakistan namun diklaim sepenuhnya oleh keduanya sejak keduanya dipisah dan memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947.

Kedua negara telah melakukan tiga perang di wilayah yang disengketakan tersebut.

Meskipun ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada bulan November 2003, pertempuran sporadis berlanjut di Kashmir.

New Delhi telah mengerahkan sekitar 500.000 tentara ke wilayah yang disengketakan tersebut. (st/ptv) 


latestnews

View Full Version