View Full Version
Kamis, 08 Mar 2018

Pejuang Oposisi di Ghouta Timur Akan Bertahan, Tidak Ingin Bernegosiasi dengan Rezim Assad dan Rusia

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah di Ghouta Timur mengatakan pada hari Rabu (7/3/2018) bahwa mereka tidak akan bernegosiasi dengan Rusia mengenai usulan penarikannya, Reuters melaporkan.

"Tidak ada negosiasi mengenai hal ini. Faksi Ghouta dan pejuang mereka dan rakyatnya memegang tanah mereka dan akan mempertahankannya, "kata Hamza Birqdar, seorang juru bicara militer oposisi.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menawarkan untuk menjamin jalan keluar yang aman dari Ghouta Timur untuk para pejuang oposisi.

Pasukan rezim Suriah melancarkan serangan ke Ghouta Timur, wilayah terakhir oposisi yang dekat dengan Damaskus, pada tanggal 18 Februari. Lebih dari 800 orang terbunuh dalam serangan udara biadab rezim teroris Assad dan Rusia sejak itu.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa bala bantuan rezim dikirim ke Ghouta Timur pada hari Rabu. Tujuh ratus petempur dan milisi pro-Assad juga tiba di Ghouta Timur pada hari yang sama.

Pasukan rezim mengklaim telah merebut 45 persen wilayah kantong Ghouta Timur dalam beberapa hari ini, namun keuntungan tersebut bisa dibalikkan oleh oposisi yang menguasai kembali beberapa bagian yang sebelumnya jatuh ke tangan militer Suriah..

Sebagian besar penduduk Ghouta memperikrakan daerah tersebut untuk mengikuti kejadian yang sama dengan Aleppo Timur - yang, pada 2016, jatuh ke tangan pasukan rezim setelah sebuah kampanye udara brutal dan serangan darat berikutnya.

Kementerian Pertahanan Rusia telah mengklaim bahwa beberapa kelompok oposisi mengindikasikan bahwa mereka siap untuk menerima rencana penarikan tersebut, menurut kantor berita Rusia.

Moskow mengklaim bahwa para pejuang itu akan diizinkan pergi dengan senjata dan keluarga mereka. (st/TNA)


latestnews

View Full Version