View Full Version
Kamis, 08 Mar 2018

Pemerintah Syi'ah Iran Akui 2100 Tentaranya Mati dalam Perang di Irak dan Suriah

TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Sekitar 2.100 tentara Iran telah terbunuh di Suriah dan Irak selama tujuh tahun terakhir, statistik resmi pertama mengenai kerugian militer dalam konflik telah diungkap, menurut Khalij News.

Angka tersebut diumumkan pada upacara penanaman pohon di Teheran hari Rabu (7/3/2018), di mana sebatang pohon penyemaian ditabur untuk setiap tentara yang telah mati. Keluarga korban tewas juga hadir serta anggota Dewan Kota Teheran.

Pasukan Quds Iran telah memimpin milisi Syi'ah bayaran multi-nasional yang setia kepada Iran selama tujuh tahun perang di Suriah, dan juga di Irak.

Teheran mengklaim sifat kehadiran pasukannya adalah "penasihat", dibenarkan oleh "permintaan resmi" untuk intervensi militer dari Damaskus dan Baghdad.

Kehadiran Iran di Suriah telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan pemain regional dan internasional, karena pembentukan apa yang disebut Syiah Crescent, sebuah koridor dari Iran melalui Irak, Suriah dan Libanon, ke Laut Mediterania.

Korban tewas terjadi di tengah pengungkapan pekan lalu mengenai perbedaan internal antara pejabat Syi'ah Iran mengenai dukungan untuk Presiden Suriah Bashar Al-Assad pada awal konflik tersebut.

Menurut Wakil Presiden Intelijen di Garda Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) Hamid Mahbi, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tidak mau melanjutkan dukungan untuk Assad, dilaporkan mengatakan "Kita tidak boleh membayar mahal di Suriah ... Bashar Al-Assad akan berakhir".

Namun, posisinya ditolak oleh Pemimpin Tertinggi Syi'ah Iran Ayatola Ali Kamenei, yang percaya bahwa mundurnya mereka dari konflik Suriah akan menciptakan masalah bagi masa depan.

Pada akhir tahun lalu, Iran menyaksikan demonstrasi di lebih dari 80 kota di seluruh negeri saat orang-orang turun ke jalan untuk memprotes kondisi kehidupan dan biaya yang melonjak.

Banyak orang meneriakkan slogan-slogan menentang peran Iran di Suriah menuntut penghentian pengeluaran Iran untuk intervensi regional.

Sebagai tanggapan, IRGC mengklaim bahwa demonstrasi tersebut telah dipicu oleh "musuh asing" dan kemudian dikalahkan. Lebih dari seminggu kerusuhan terjadi, 22 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang ditangkap. (st/MeMo) 


latestnews

View Full Version