View Full Version
Rabu, 04 Apr 2018

Afghanistan Akhirnya Mengakui Ada Korban Sipil dalam Serangan Udara di Madrasah Taliban

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Para pejabat Afghanistan mengakui bahwa serangan udara sebelumnya pada pertemuan pejuang Taliban di provinsi utara Kunduz juga telah membunuh warga sipil, termasuk anak-anak.

Militer Afghanistan melancarkan serangan udara terhadap sekolah agama (madrasah) Taliban di distrik Dasht-i Archi di luar Kota Kunduz pada Senin (2/4/2018) sementara para komandan senior Taliban berkumpul di dalam untuk merencanakan "pertumpahan darah dan kekejaman," klaim juru bicara Kementerian Pertahanan Mohammad Radmanish.

Pasukan keamanan mengatakan serangan itu menewaskan total 57 hingga 70 orang, tetapi pejabat setempat yakin jumlah itu lebih tinggi.

Selama hari Senin, pemerintah Afghanistan bersikukuh menyatakan bahwa pemboman itu hanya menewaskan para pemimpin Taliban dan tidak menyebabkan korban jiwa warga sipil.

Namun, kantor Presiden Ashraf Ghani mengakui Selasa malam bahwa warga sipil juga termasuk di antara yang tewas, dan bahwa pemboman akan diselidiki.

Abdul Matin Atefi, direktur kesehatan provinsi Kunduz, mengatakan 26 mayat telah tiba di rumah sakit dan klinik, menambahkan bahwa para pejabat "tidak tahu berapa banyak dari mereka adalah warga sipil atau Taliban, tetapi Taliban biasanya tidak mengizinkan anggota mereka yang meninggal atau terluka untuk terdaftar di klinik. ”

Naeem Mangal, direktur rumah sakit regional di Kunduz juga mengatakan mereka "telah menerima 57 orang yang terluka sejauh ini, usia mereka berkisar antara 7 hingga 60."

Dia menjelaskan bahwa luka itu "kebanyakan dari peledak atau bom."

Radmanish, juru bicara Kementerian Pertahanan, sementara itu, mengklaim bahwa "orang yang terluka dibawa ke rumah sakit terkena peluru dan tembakan senjata kecil," menuduh bahwa Taliban telah menembaki warga sipil.

Dia mengklaim hari sebelumnya bahwa tidak ada warga sipil di daerah serangan.

Menurut angka-angka PBB yang dirilis awal tahun ini, lebih dari 10.000 warga sipil Afghanistan tewas atau terluka dalam konflik Afghanistan tahun lalu.

Sementara penyebab utama kematian warga sipil diklaim sebagai akibat pemboman militan, laporan itu mengatakan serangan udara AS serta pasukan pemerintah menimbulkan peningkatan jumlah korban. (st/ptv) 


latestnews

View Full Version