View Full Version
Senin, 04 Jun 2018

Liga Arab Desak Argentina Batalkan Laga Sepak Bola Persahabatan dengan Israel

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Liga Arab telah mendesak Argentina untuk membatalkan pertandingan sepak bola persahabatan melawan Israel yang akan berlangsung di lokasi sebuah desa Palestina di Yerusalem yang hancur dalam perang 1948.

Departemen organisasi yang berbasis di Kairo untuk wilayah Palestina dan yang diduduki membuat pernyataan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (3/6/2018), kantor berita The New Arab layanan bahasa Arab melaporkan.

"Israel menggunakan pertandingan itu untuk tujuan politik yang tidak ada hubungannya dengan olahraga dan merugikan hak orang Palestina yang dijamin oleh konvensi internasional," kata pernyataan itu.

Mereka menambahkan bahwa Israel berusaha untuk "menyesatkan orang Argentina menjadi percaya bahwa Yerusalem bersatu untuk orang-orang Yahudi".

Pertandingan dijadwalkan akan dimainkan Sabtu depan di stadion sepak bola Israel di lingkungan Malha Yerusalem.

Lingkungan itu dibangun di atas lokasi sebuah desa Palestina yang hancur selama perang yang mendirikan Israel 70 tahun lalu.

Kepala federasi sepak bola Palestina telah meminta para penggemar olahraga untuk membakar foto dan kaos dari superstar Barcelona, ​​Lionel Messi jika dia menghadiri pertandingan persahabatan tersebut.

Jibril Rajoub membuat seruan itu setelah demonstrasi di depan kantor perwakilan Argentina di Ramallah, di mana dia meminta Argentina untuk membatalkan pertandingan.

"Messi. Jangan datang. Jangan menutupi wajah rasisme," kata Rajoub.

Federasi sepak bola Israel mengatakan Messi diperkirakan akan bermain pada pertandingan pekan depan.

Pertandingan itu juga dilakukan setelah pasukan Israel menewaskan sedikitnya 123 orang Palestina dan lebih dari 10.000 orang telah terluka sejak demonstrasi massal dimulai pada 30 Maret.

Demonstrasi dan kekerasan memuncak pada tanggal 14 Mei ketika setidaknya 61 orang Palestina tewas ketika puluhan ribu warga Gaza memprotes pengalihan kedutaan AS di Israel ke kota Yerusalem yang disengketakan pada hari yang sama.

Tidak ada orang Israel yang terbunuh dan hanya beberapa tentara yang menderita luka ringan.

Protes - dijuluki "Great Return March" - telah berpusat pada hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka, setelah mereka diusir setelah penciptaan Israel tahun 1948. (st/TNA)


latestnews

View Full Version