View Full Version
Ahad, 29 Jul 2018

Remaja Ikon Perlawanan Palestina Ahed Al-Tamimi Dibebaskan dari Penjara Zionis Israel

TEPI BARAT, ISRAEL (voa-islam.com) - Remaja Palestina Ahed Al-Tamimi telah dibebaskan oleh Israel setelah menghabiskan delapan bulan di penjara karena menampar dan menendang seorang tentara ZIonis Israel di pekarangan rumahnya di Tepi Barat yang diduduki.

Video kejadian di luar rumahnya di Nabi Saleh tahun lalu menjadi viral.

Bagi warga Palestina, ia menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan Zionis Israel, tetapi banyak orang Israel menuduhnya sebagai pencari masalah yang mencari publisitas.

Layanan penjara Israel mengatakan dia sedang dalam perjalanan kembali ke Tepi Barat.

Berusia enam belas tahun pada saat itu, dia awalnya menghadapi 12 dakwaan, tetapi mengaku bersalah pada bulan Maret untuk empat tuduhan termasuk penyerangan.

Ahed Tamimi difilmkan oleh ibunya, Nariman, meneriaki dan mendorong dua tentara di jalan masuk rumah keluarganya pada 15 Desember 2017.

Insiden itu mengalir pada halaman Facebook Nariman Tamimi dan video dari konfrontasi secara luas dilihat.

Dalam rekaman itu dia menendang satu tentara dan menampar wajahnya, dan mengancam untuk memukul yang lain.

Ahed Tamimi mengatakan pada sidang pra-persidangan bahwa dia telah mengecam para prajurit karena dia telah melihat mereka menembak sepupunya, Mohammed, yang berusia 15 tahun di kepala dengan peluru karet pada hari yang sama.

Militer Israel mengatakan telah mengirim para tentara ke rumah Tamimi, yang mereka tuduh menjadi tempat para pemuda Palestina melemparkan batu ke arah pasukan yang dikirim untuk menumpas protes-protes kekerasan.

Mereka juga kemudian menentang penyebab cedera kepala Mohammad, mengatakan bulan lalu bahwa bocah itu telah mengatakan kepada interogator bahwa ia mendukungnya jatuh dari sepeda.
Membagi tajam

Kasus Ahed Tamimi memicu banjir pandangan yang sangat bertentangan antara orang Israel dan Palestina.

Menyusul insiden itu, Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett mengatakan dia pantas "mengakhiri hidup mereka di penjara".

Banyak orang Israel mengklaim Ahed Al-Tamimi telah lama dieksploitasi oleh keluarganya, yang mereka tuduh menggunakannya untuk mencoba memprovokasi tentara Israel di film.

Ibunya juga didakwa dengan hasutan di media sosial dan serangan, sementara sepupunya Nour, yang berpartisipasi dalam insiden itu, dituduh melakukan penyerangan.

Bagi warga Palestina, ia telah menjadi ikon nasional untuk apa yang mereka lihat sebagai tindakan keberanian dalam menghadapi para tentara bersenjata di tanah yang diduduki.

Wajahnya muncul di mural dan poster jalanan, sementara petisi online yang diselenggarakan oleh ayahnya yang menyerukan pembebasannya mengumpulkan 1,7 juta tanda tangan. (st/bbc)


latestnews

View Full Version