View Full Version
Selasa, 07 Aug 2018

Pasukan Khusus AS-Somalia Rebut Pangkalan Strategis Al-Shabaab di Shabelle Tengah

SOMALIA SELATAN (voa-islam.com) - Pasukan Khusus Amerika Serikat yang didukung unit pasukan khusus Somalia telah mengambil alih satu pangkalan strategis milik kelompok Al-Shabaab yang terkait Al-Qaidah di Somalia Selatan, Garowe Online melaporkan hari Selasa (7/8/2018) ini.

Serangan kejutan fajar diluncurkan oleh Pasukan Khusus Amerika bersama dengan "Danab", unit Pasukan Khusus Somalia, yang memicu pertempuran senjata yang panjang. Operasi itu mengakibatkan direbutnya kembali desa-desa kunci, termasuk Bulo-Konto, Dangiga Balow, Basro dan Garadweyne di wilayah Shabelle Tengah, Somalia selatan.

Abdifitah Hajji, seorang pejabat keamanan setempat mengklaim bahwa Pasukan Khusus yang didukung AS "mengendalikan secara penuh" dari desa-desa tersebut. "Wilayah-wilayah yang dibebaskan digunakan untuk melatih rekrutan muda oleh Al-Shabaab untuk bergabung dengan kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al-Qaidah", lanjut Hajji.

Tidak ada angka yang diberikan pada korban sipil yang terlibat dalam operasi.

Ini terjadi beberapa hari setelah kelompok Al-Shabaab melakukan serangan bom jibaku yang menewaskan sedikitnya tiga tentara Nasional Somalia di distrik Afgoye, sekitar 30 kilometer sebelah utara barat ibukota Mogadishu.

Tahun lalu, AS melakukan serangan kontroversial bersama Pasukan Khusus Somalia di Baiire, Somalia selatan, yang menewaskan sepuluh warga sipil termasuk tiga anak dan perempuan.

Somalia telah diliputi oleh kerapuhan domestik dan pemerintahan yang lemah selama lebih dari satu dekade di tengah serangan jihadis yang meningkat di seluruh negeri. Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan lalu dengan suara bulat mengeluarkan resolusi untuk menunda penarikan mundur pasukan Uni Afrika.

Al-Shabaab berjanji setia kepada Al-Qaidah pada tahun 2012 menarik kehadiran besar operasi kontra-jihadis AS di Somalia. Drone tanpa awak, serangan udara sporadis dan serangan kontra-jihadis secara teratur terjadi di Somalia, sering membunuh warga sipil dalam prosesnya. Menurut Biro Jurnalisme Investigasi, yang melacak aktivitas AS di seluruh dunia, sekitar 800 dilaporkan tewas di Somalia oleh penggunaan kekuatan AS dan 92 orang lainnya  terluka.

Al-Shabaab sedang berjuang untuk menggulingkan pemerintah pusat dan menerapkan pemerintahan berdasarkan hukum Islam.

AS menganggap Somalia sebagai "wilayah permusuhan aktif", di mana mereka telah memberi Badan Intelijen Pusat AS (CIA) kebebasan untuk melakukan serangan sesuai keinginan tanpa transparansi atau akuntabilitas. (st/MeMo)


latestnews

View Full Version