View Full Version
Rabu, 08 Aug 2018

Malaysia Tutup Pusat Anti-Terorisme yang Didukung Saudi

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Pemerintah baru Malaysia telah menutup sebuah pusat anti-terorisme yang didukung Saudi, hanya setahun setelah diluncurkan oleh Raja Saudi selama kunjungan tahun lalu.

Menteri Pertahanan Mohamad Sabu mengatakan dalam jawaban tertulis untuk sebuah pertanyaan di parlemen pada hari Senin (6/8/2018) bahwa King Salman Center untuk Perdamaian Internasional akan segera menghentikan operasi.

Sabu menambahkan bahwa fungsinya akan diserap oleh Institut Pertahanan dan Keamanan Malaysia. Dia gagal memberi alasan untuk penutupan tersebut.

Wadah tersebut, yang bertujuan untuk menarik para cendekiawan Islam untuk memerangi pandangan-pandangan ekstrimis dan mempromosikan toleransi, diumumkan pada Maret tahun lalu saat kunjungan Raja Salman ke Malaysia di bawah mantan pemimpin Malaysia Najib Razak yang dipermalukan.

Ini memiliki kantor sementara di Kuala Lumpur sambil menunggu pembangunan gedung permanen di ibukota administratif Malaysia Putrajaya.

Najib menderita kekalahan mengejutkan dalam pemilihan nasional bulan Mei dan sekarang menghadapi tuduhan korupsi atas tuduhan bahwa miliaran dolar dijarah dari dana kekayaan kedaulatan.

Najib membantah melakukan kesalahan dan mengatakan uang itu adalah sumbangan dari keluarga kerajaan Saudi.

Anggota parlemen oposisi Hishammuddin Hussein, yang dulunya menteri pertahanan, mengatakan pada hari Selasa bahwa langkah untuk menutup wadah itu adalah kerugian bagi negara di tengah meningkatnya terorisme di dunia Muslim.

Dia mengatakan wadah itu bertujuan untuk menempatkan Malaysia yang mayoritas Muslim di garis depan perang melawan ekstremisme dan ideologi kekerasan bersama dengan Arab Saudi. (st/TNA)


latestnews

View Full Version