View Full Version
Kamis, 06 Sep 2018

SOHR: Khawatir Serangan Rezim Seribuan Warga Sipil di Garis Depan Idlib Mengungsi

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Ratusan warga sipil telah meninggalkan desa-desa di dekat garis depan di provinsi Idlib Suriah karena khawatir akan terjadi serangan rezim yang akan terjadi di benteng pertahanan terakhir oposisi di negara itu, kata sebuah kelompok pemantau Kamis (6/9/2018).

Pasukan pemerintah yang didukung Rusia telah berkumpul di sekitar provinsi barat laut selama berminggu-minggu, sementara pada hari Rabu Moskow melakukan serangan udara pertama terhadap para pejuang oposisi dalam tiga minggu.

Rabu malam, ratusan warga desa meninggalkan daerah di tenggara provinsi yang terletak dekat dengan wilayah yang dikuasai pemerintah, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Mereka menuju ke utara menuju wilayah di provinsi tetangga Aleppo yang dikuasai oposisi, kata pemantau berbasis di Inggris.

"Sekitar 180 keluarga, atau sekitar 1.000 orang" telah memenuhi jalan sejak Rabu malam, kepala Observatory Rami Abdel Rahman mengatakan.

Lebih dari setengah provinsi Idlib dikendalikan oleh Hay'at Tahrir Al-Sham (HTS), sementara pemberontak yang didukung Turki menguasai sebagian besar sisanya.

Pasukan pemerintah merebut kembali sebagian besar wilayah tenggara provinsi itu pada awal tahun.

PBB telah menyatakan kekhawatiran bahwa serangan skala penuh di Idlib dapat menggusur hingga 800.000 orang dari rumah mereka.

Utusan PBB Suriah, Staffan de Mistura mendesak kekuatan besar untuk campur tangan guna mencegah "pertumpahan darah."

Pada hari Jum'at, sekutu pemerintah Rusia dan Iran akan mengadakan KTT Tehran dengan pendukung pemberontak Turki yang diharapkan untuk menentukan masa depan provinsi.

Dewan Keamanan PBB akan membahas situasi pada hari yang sama.

Pembicaraan perdamaian berturut-turut telah gagal menghentikan perang saudara di Suriah, yang telah menewaskan 450.000 orang dan mendorong jutaan orang lagi dari rumah mereka sejak meletus pada 2011.

Negara tetangga Turki, yang menampung lebih dari tiga juta pengungsi Suriah, takut akan gelombang massa baru.

Turki ingin "mencegah serangan terhadap Idlib," Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Kamis, menambahkan bahwa pihaknya "jelas mengatakan kepada Rusia" bahwa serangan udara Rabu itu salah. (st/an)


latestnews

View Full Version