View Full Version
Ahad, 09 Sep 2018

Rezim Assad Jatuhkan 26.479 Bom Barel ke Wilayah Oposisi Sejak Intervensi Rusia 2015

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan rezim telah menggunakan 26.479 bom barel sejak dimulainya intervensi Rusia pada 30 September 2015, meskipun janji-janji yang dibuat oleh Vitaly Churkin, mantan perwakilan Rusia untuk PBB, pada Oktober 2015 di mana dia mengatakan bahwa rezim akan berhenti mengebom dengan bom barel.
 
Setidaknya 3.503 telah dijatuhkan sejak awal 2018 oleh rezim Suriah, di mana bulan Maret mencatat jumlah tertinggi bom barel, diikuti oleh April sementara laporan itu mencatat bahwa 67 barel bom setidaknya dijatuhkan pada bulan Agustus, menewaskan tujuh warga sipil. , termasuk dua anak dan satu wanita dewasa. Juga, sejumlah bom barel digunakan dalam serangan terhadap fasilitas sipil penting, sebagaimana laporan itu mencatat satu serangan terhadap fasilitas sipil penting (sekolah).
 
Rezim Suriah telah melanggar resolusi Dewan Keamanan 2139 dan 2254, dan menggunakan bom barel secara sistematis dan tersebar luas.

Juga, rezim Suriah, melalui kejahatan pembunuhan yang disengaja, telah melanggar Pasal 7 dan Pasal 8 Statuta Roma.

Rezim Suriah telah menggunakan apa yang disebut bom barel - kontainer yang penuh dengan bahan peledak sejak 2012 untuk membunuh sebanyak mungkin korban dan menimbulkan kehancuran sebanyak mungkin.

Menurut laporan baru oleh Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR), serangan bom barel pertama didokumentasikan pada 18 Juli 2012 di kota Dael, utara Daraa, di mana lima warga sipil tewas dalam serangan itu, termasuk satu anak perempuan dan tiga perempuan dewasa sementara sekitar delapan lainnya terluka.

Dibutuhkan sekitar satu setengah tahun bagi Dewan Keamanan untuk mengadopsi resolusi 2139 pada 22 Februari 2014, yang mengutuk penggunaan bom barel, Namun, rezim Suriah masih menghujani daerah-daerah di luar kendalinya dengan puluhan bom barel.

Bom barel merupakan perangkat peledak improvisasi yang mengandung trinitrotoluene (TNT), yang merupakan bahan kimia yang tidak akurat dan mempunyai daya ledak tinggi, serta potongan-potongan logam dan beton tajam untuk meningkatkan daya rusak atau penghancuran.

Setiap bom barel mempunyai berat sekitar setengah ton dan bisa menghancurkan wilayah seluas 250 meter persegi.

Penggunaan bom ini sendiri dilarang menurut hukum internasional. Namun demikian tidak ada tindakan apapun dari dunia internasional termasuk PBB atas kebiadaban yang dilakukan rezim Assad terhadap Muslim Sunni di Suriah dengan penggunaan peralatan perang terlarang tersebut. (st/zw)


latestnews

View Full Version