View Full Version
Selasa, 18 Sep 2018

Pasukan Pro-Pemerintah Yaman Lancarkan Serangan Baru ke Kota Pelabuhan Hodeidah

HODEIDAH, YAMAN (voa-islam.com) - Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan pasukan pro-pemerintah di Yaman melancarkan serangan baru pada Senin (18/9/2018) malam terhadap kota pelabuhan Hodeidah yang dikuasai pemberontak Syi'ah Houtsi, setelah jeda 11-minggu selama upaya PBB untuk mengadakan pembicaraan damai.

"Operasi militer untuk membebaskan Hodeidah dan pelabuhannya telah dimulai di berbagai bidang," kata seorang pejabat koalisi senior kepada AFP, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Brigadir Jenderal Ali al-Taniji, komandan pasukan koalisi di pantai barat Yaman, mengkonfirmasikan operasi tersebut dalam sambutannya kepada media pemerintah di Uni Emirat Arab, mitra utama Arab Saudi dalam koalisi.

Pasukan pro-pemerintah meluncurkan serangan udara terhadap posisi pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran di dalam dan sekitar kota berpenduduk 600.000 jiwa. Warga mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendengar ledakan.

Koalisi itu mengatakan pemberontak Syi'ah Houtsi yang terkait dengan Teheran menyelundupkan senjata dari Iran melalui Hodeidah dan telah memberlakukan blokade parsial di pelabuhan itu, yang direbut pemberontak pada 2014.

Pada bulan Juni, mereka meluncurkan operasi besar untuk merebut kembali kota dan pelabuhannya, titik masuk sebagian besar impor dan bantuan negara-negara miskin.

Pasukan tersebut, yang didukung oleh serangan udara koalisi, telah merebut kembali sejumlah kota di seluruh provinsi Hodeidah tetapi belum menembus kota.

Koalisi Juli mengumumkan gencatan senjata sementara di Hodeidah untuk memberi kesempatan bagi pembicaraan perdamaian yang ditengahi PBB.

Utusan Yaman PBB, Martin Griffiths, tiba hari Ahad di ibukota Sanaa yang dikuasai pemberontak.

Dia mendorong negosiasi baru setelah upaya gagal untuk mempertemukan kedua belah pihak di Jenewa awal bulan ini.

Arab Saudi dan sekutu-sekutunya campur tangan pada 2015 dalam konflik di Yaman yang dipimpin Abedrabbo Mansour Hadi, yang pemerintahannya diakui oleh PBB, dan pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran. (st/aby)


latestnews

View Full Version