View Full Version
Jum'at, 28 Sep 2018

Kanada Lucuti Warga Negara Kehormatan Pemimpin De Facto Myanmar Aung San Suu Kyi

OTTAWA, KANADA (voa-islam.com) - Parlemen Kanada melakukan pemilihan untuk melucuti kewarganegaraan kehormatan pemimpin kontroversial Myanmar Aung San Suu Kyi atas perannya dalam krisis Rohingya.

Pemenang Hadiah Nobel dan aktivis pro-demokrasi memenangkan kehormatan yang langka tersebut  pada tahun 2007, tetapi sejak berkuasa reputasinya telah menjadi ternoda oleh penolakannya untuk mengutuk pembantaian militer minoritas Muslim Rohingya di negara itu.

Ottawa pekan lalu menyatakan pembunuhan, perkosaan dan penyiksaan terhadap Rohingy sebagai genosida.

"Pada tahun 2007, House of Commons memberi Aung San Suu Kyi status warga negara kehormatan Kanada. Hari ini, DPR dengan suara bulat menyampaikan mosi untuk menghapus status ini," kata Adam Austen, juru bicara Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland.

Kampanye brutal Myanmar terhadap minoritas telah memaksa 700.000 Muslim Rohingya dari rumah mereka ke negara tetangga Bangladesh.

Kondisi kamp tempat tinggal mereka dikatakan mengerikan tetapi para pengungsi takut untuk kembali ke Myanmar yang mayoritas beragama Budha meskipun ada kesepakatan repatriasi.

Para pengungsi telah memberikan laporan pembunuhan di luar hukum, kekerasan seksual dan pembakaran, yang ditolak oleh militer.

PBB pada Kamis membentuk panel untuk mempersiapkan dakwaan terhadap panglima militer Myanmar dan lima komandan militer lainnya atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Suu Kyi mengepalai pemerintah yang terpilih secara demokratis tetapi dibayangi oleh para jenderal yang kuat.

Austen mengutip "penolakan gigih Suu Kyi untuk mencela genosida Rohingya" untuk penarikan warga kehormatan Kanada, yang simbolis dan datang tanpa hak khusus.

"Kami akan terus mendukung Rohingya dengan memberikan bantuan kemanusiaan, memberlakukan sanksi terhadap jenderal Myanmar dan menuntut bahwa mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab di hadapan badan internasional yang kompeten," tambahnya.

Hanya lima orang lainnya yang mendapat kewarganegaraan Kanada, termasuk Dalai Lama, gadis pendukung pendidikan Malala Yousafzai dan Nelson Mandela. (st/TNA)


latestnews

View Full Version