View Full Version
Selasa, 02 Oct 2018

Kunjungan Mohammed Bin Salman ke Kuwait Gagal Atasi Krisis Antara Qatar dan Blok Saudi

KUWAIT (voa-islam.com) - Sebuah pertemuan antara putra mahkota Arab Saudi dan amir Kuwait gagal untuk mengatasi perseteruan diplomatik di Teluk antara Qatar dan blok yang dipimpin Saudi.

Kunjungan kenegaraan hari Ahad (30/9/2018) oleh Mohammed Bin Salman ke Kuwait dirusak oleh penundaan dan "suasana tegang", layanan berbahasa Arab The New Arab melaporkan.

Pewaris tahta Saudi itu ditetapkan untuk tiba di Kota Kuwait pada hari Sabtu tetapi menunda kunjungan sampai hari Ahad dan kemudian menunda pertemuannya dengan Amir Sheikh Sabah al-Ahmad Al-Sabah sampai malam.

"Bin Salman tidak membahas isu-isu yang direncanakan akan ditangani, seperti krisis Teluk, membentuk kekuatan Arab-Teluk untuk melawan Iran dan ladang minyak yang dikendalikan bersama," kata laporan itu.

"Semua yang terjadi adalah kedua belah pihak mengambil bagian dalam jamuan makan malam di Istana Bayan,"

Sumber-sumber politik Kuwait mengatakan penundaan itu terkait dengan upaya yang dilakukan oleh Bin Salman untuk memaksakan kondisi di Kuwait dalam upaya untuk menengahi krisis Teluk, yang telah ditolak.

Seorang pemimpin suku yang menghadiri perjamuan itu mengatakan kepada The New Arab bahwa suasananya "tegang".

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir meluncurkan blokade di Qatar Juni lalu, yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha.

Sheikh Sabah telah memainkan peran penting dalam upaya menengahi resolusi terhadap blokade Qatar, tetapi upaya sejauh ini gagal karena kekerasan blok pimpinan Saudi.

Pada hari Jum'at, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membawa menteri luar negeri Arab Saudi dan Qatar bersama-sama untuk pertama kalinya sejak permusuhan meletus.

Pada awal pertemuan dengan rekan-rekan dari Dewan Kerjasama Teluk enam negara (GCC) bersama dengan sekutu Mesir dan Yordania, Pompeo mengatakan bahwa mereka yang hadir memiliki "kepentingan bersama dalam berbagai masalah keamanan."

Namun berbicara kepada wartawan kemudian, menteri luar negeri Qatar mengatakan "tidak ada kemajuan" dalam menyelesaikan pertikaian yang berlangsung lebih dari satu tahun, tetapi mengatakan Doha tetap "terbuka untuk berdialog" dengan Saudi dan sekutu mereka. (st/TNA)


latestnews

View Full Version