SOHR: Islamic State Pukul Mundur Pasukan SDF dari Hajin Suriah

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Puluhan petempur Tentara Komunis Kurdi dan Arab tewas setelah kelompok Islamic State (IS) memukul mundur pasukan koalisi dukungan AS dari wilayah yang mereka kuasai di Suriah timur, sebuah kelompok pemantau perang mengatakan pada hari Ahad (28/10/2018).

Pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF) kehilangan 72 petempur setelah IS mengambil keuntungan dari badai yang menghambat serangan udara koalisi dan mengirim pembom jibaku sebagai bagian dari perlawanan mereka, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris.

Seorang komandan SDF mengatakan kepada AFP bahwa pasukannya menghadapi "badai debu yang kuat" dan tidak memiliki pengetahuan lokal tentang medan itu, memaksa mereka mundur dari saku Hajin dekat perbatasan Irak setelah tujuh pekan serangan.

Tidak seperti IS, "pasukan kami tidak tahu daerah itu dan tidak bisa bergerak dalam kondisi nol visibilitas," kata komandan SDF yang meminta anonim.

"Bala bantuan militer dan senjata berat telah dikirim ke garis depan dan beberapa unit akan diganti oleh yang lebih berpengalaman," kata komandan itu.

"Kami akan meluncurkan kampanye militer baru segera setelah bala bantuan itu tiba," katanya.

SDF, yang didukung oleh serangan udara dari koalisi pimpinan AS, meluncurkan kampanyenya untuk merebut kembali kepemilikan IS pada 10 September.

Namun mereka telah menghadapi perlawanan sengit dari pejuang IS, termasuk di bawah perlindungan badai pasir, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan.

"Dalam serangan balik sejak Jum'at hingga Ahad subuh, IS telah mengambil kembali semua posisi di mana SDF telah maju di dalam saku Hajin," kata ketua SOHR Rami Abdel Rahman.

Lebih dari 300 petempur SDF dan sekitar 500 pejuang Islamic State telah terbunuh dalam pertempuran tujuh minggu terakhir, klaim Observatorium.

Koalisi memperkirakan bahwa 2.000 pejuang IS tetap berada di wilayah Hajin.

IS membanjiri banyak wilayah Suriah dan negara tetangga Irak pada 2014, memproklamasikan "khalifah" di seluruh wilayah yang dikuasai.

Namun kelompok jihadis telah kehilangan sebagian besar wilayah mereka untuk berbagai serangan di kedua negara.

Di Suriah, kehadirannya telah berkurang menjadi bagian dari gurun Badia yang luas juga di timur dan kantong Hajin. (st/TNA)