View Full Version
Kamis, 13 Dec 2018

Pasukan Penjajah Israel Tankap Bocah Palestina Berusia 6 Tahun di Hebron

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan penjajah Israel menangkap seorang anak Palestina berusia enam tahun di Hebron, Tepi Barat yang diduduki, dan menahannya tanpa anggota keluarga selama satu jam, Middle East Monitor melaporkan hari Kamis (13/12/2018) mengutip B’Tselem.

Insiden itu terjadi pada 25 November, sekitar pukul 2 siang, ketika pasukan Israel menangkap bocah berusia 15 tahun ʻAbd a-Rahman Abu Daoud, dan Zeid Taha yang berusia enam tahun.

Kedua anak itu kemudian dibawa ke apa yang disebut “Pos Pemeriksaan Farmasi” di kota yang terpisah. Abu Daoud kemudian dipindahkan ke Penjara Ofer dan akhirnya dijatuhi hukuman tiga bulan penjara.

Zeid, sementara itu, dipindahkan ke dua pos pemeriksaan lebih lanjut, sebelum diserahkan ke polisi Otoritas Palestina.

"Polisi membawa saya ke Abu A-Rish Checkpoint (Pos Pemeriksaan Farmasi) dan menahan saya di sebuah ruangan di sana selama sekitar satu jam," kata Zeid kepada para peneliti B`Tselem.

“Saya menangis dan tentara memaki saya. Kemudian mereka menempatkan saya ke dalam mobil putih. Saya mendengar anak laki-laki lain yang ditangkap bersama saya bertanya kepada seorang tentara wanita di mana mereka membawa kami, dan dia menjawab, 'Ke penjara'. "

Ibunya - Falestin Taha, 26, seorang ibu yang sudah menikah tiga - mengatakan kepada B’Tselem: “Saya tidak dapat membayangkan bahwa militer akan menangkap seorang bocah laki-laki muda. Saya terkejut dan sangat khawatir. Saya terus membayangkan Taha sendirian dengan tentara Israel bersenjata. ”

Menurut sang ibu, “Zeid masih sangat ketakutan dan cemas. Dia tidak siap untuk berpisah dariku bahkan untuk sesaat. Dia bahkan tidak mau tidur di tempat tidurnya sendiri. Dia tidur memegangi saya. "

B'telem menambahkan bahwa "ini bukan pertama kalinya pasukan keamanan Zionis Israel secara ilegal menahan seorang anak di bawah usia tanggung jawab pidana."

"Tidak dapat dibayangkan bahwa polisi bersenjata menahan seorang anak kecil, sendirian, untuk jangka waktu tertentu dan bahkan tanpa memberi tahu orang tuanya," tambah kelompok itu. "Fakta bahwa otoritas Israel percaya bahwa perilaku ini dapat diterima berbicara banyak tentang kebutaan moral yang menimpa mereka." (st/MeMo)


latestnews

View Full Version