View Full Version
Selasa, 22 Jan 2019

Syi'ah Houtsi Masukan Orang Asing dalam Daftar Pertukaran Tahanan dengan Pemerintah Yaman

SANA'A, YAMAN (voa-islam.com) - Majed Fadayel, anggota komite Yaman yang mengawasi kesepakatan pertukaran tahanan antara pemerintah yang diakui secara internasional dan pemberontak Syi'ah Houtsi, mengatakan bahwa delegasi pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran itu telah meminta pembebasan tokoh asing sebagai bagian dari pertukaran.

Delegasi pemerintah dan pemberontak Syi'ah Houtsi diminta untuk menyiapkan daftar nama orang-orang yang akan dimasukkan dalam pertukaran, menyampaikannya kepada pihak lawan untuk mengisi perincian tentang nasib mereka yang disebutkan, dan akhirnya menawarkan tanggapan atas ringkasan pertukaran sebelum bergerak ke penyerahan tahanan di bawah pengawasan PBB.

Sejauh ini, pemberontak Syi'ah Houtsi telah menghilangkan semua informasi mengenai 232 orang yang terdaftar oleh pemerintah untuk menutupi kematian di bawah penyiksaan di ruang bawah tanah yang dikelola Syi'ah Houtsi.

Fadayel mengatakan kesepakatan pertukaran tahanan telah memembuat dirinya pada tingkat kompleksitas yang tinggi yang membutuhkan komitmen dan pemahaman kemanusiaan, menambahkan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi "perlu serius" agar proses tersebut berakhir dengan sukses.

Dia menambahkan bahwa pertemuan baru-baru ini yang diadakan di Yordania menyaksikan revisi pengamatan dan bahwa selain Houtsi yang menolak untuk mengungkapkan nasib 232 tawanan perang, pernyataan lain yang mereka buat bisa keliru. Pemberontak Syi'ah dukungan Iran itu mengklaim bahwa mereka yang nasibnya tetap dirahasiakan itu dituduh anggota Al-Qaidah dan dicari secara internasional dan karenanya tidak akan dibebaskan oleh kelompok tersebut.

Mengenai hal itu, Fadayel mengatakan pemberontak Syi'ah Houtsi sedang menyebarkan berita palsu untuk mendapatkan perhatian media dan memutarbalikkan perundingan, membenarkan bahwa daftar yang diajukan oleh pemerintah yang diakui secara internasional yang dipimpin oleh Abdrabbuh Mansur Hadi adalah para aktivis politik, jurnalis, dan orang-orang yang dicakup oleh resolusi Dewan Keamanan PBB 2216.

Terlebih lagi, anggota keluarga dari mereka yang diculik oleh anggota milisi Syi'ah Houtsi telah mengajukan mereka sebagai orang hilang di pihak berwenang setempat.

Fadayel juga mengatakan bahwa 90 persen dari nama-nama yang tercantum oleh pemerintah bukanlah tahanan perang, tetapi warga sipil yang diculik dari jalanan dan rumah mereka. (st/ashrq)


latestnews

View Full Version