View Full Version
Jum'at, 01 Feb 2019

Kasus Serangan Seksual di Akademi Militer AS Naik Hampir 50 Persen dalam 2 Tahun Terakhir

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Jumlah serangan seksual di akademi militer AS naik hampir 50 persen selama dua tahun terakhir, meskipun ada upaya ekstensif untuk memerangi epidemi pelecehan, menurut laporan baru oleh Pentagon.

Ada 747 contoh kontak seksual yang tidak diinginkan pada 2018, dibandingkan dengan 507 pada 2016 dan lebih dari separuh insiden melibatkan minum-minuman keras, Departemen Pertahanan AS mengatakan Kamis (31/1/2019 dalam laporan tahunannya tentang kekerasan seksual.

Survei Pentagon mengatakan bahwa 16,5 persen kadet perempuan di Akademi Militer AS di West Point, New York, mengalami kontak seksual yang tidak diinginkan pada 2018, dibandingkan dengan 10,2 persen pada 2016.

jumlah serangan yang dilaporkan meningkat dari 29 menjadi 32 di Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis, Maryland; dan turun sedikit dari 22 menjadi 21 di Akademi Angkatan Udara, dekat Colorado Springs, Colorado.

Penggunaan alkohol, yang telah lama dikaitkan dengan kekerasan seksual, dimasukkan dalam survei untuk pertama kalinya. Dan ditemukan bahwa hampir sepertiga siswa laki-laki dan 15 persen perempuan mengatakan mereka banyak minum, yang berarti bahwa pada hari-hari biasa mereka akan minum lima atau lebih minuman.

Selain itu, 25 persen wanita dan 28 persen pria mengatakan bahwa setidaknya sekali dalam setahun terakhir mereka minum minuman beralkohol begitu banyak sehingga mereka tidak bisa mengingat acara dari malam sebelumnya.

Para pejabat militer mengatakan mereka frustrasi dengan hasilnya, terutama merebaknya pelanggaran seksual dan masalah alkohol.

Serangan seksual di militer AS telah lama menjadi masalah besar dan sebagian besar tidak dilaporkan. Masalah ini berada di bawah pengawasan ketat dua tahun lalu setelah skandal yang melibatkan Marinir berbagi foto-foto telanjang wanita online terungkap.

Laporan baru ini muncul di tengah gelombang pengungkapan tentang pelecehan seksual di AS, yang telah menggulingkan sejumlah orang kuat di media, politik, bisnis, dan Gereja Katolik. (st/ptv)


latestnews

View Full Version