View Full Version
Senin, 11 Feb 2019

Bentrokan Sengit Terjadi antara SDF dan Pejuang IS di Benteng Terkhir Islamic State di Deir Al-Zor

DEIR AL-ZOR, SURIAH (voa-islam.com) - Milisi Tentara Demokratik Suriah (SDF) terkunci dalam pertempuran sengit dengan pejuang Islamic State (IS) ketika mereka mencoba untuk menghapus kelompok itu dari bagian terakhir kekhalifahan di Suriah di sebelah timur Sungai Efrat, kata sebuah kelompok aktivis.

SDF, milisi yang dipimpin Kurdi yang didukung oleh koalisi pimpinan AS, mengumumkan upaya terakhir untuk merebut kembali kantong di dekat perbatasan Irak Sabtu malam, setelah jeda lebih dari seminggu untuk mengizinkan warga sipil keluar dari daerah itu.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bentrokan hebat terjadi pada Ahad (10/2/2019) pagi, ketika pesawat tempur koalisi dan artileri membombardir posisi IS.

"Pertempuran sedang berlangsung. Ada bentrokan berat pagi ini, dengan ranjau darat meledak," kata Rami Abdulrahman, kepala kelompok aktivis yang berbasis di Inggris.

SDF meluncurkan serangan untuk mengusir IS dari provinsi Suriah timur Deir Al-Zor pada bulan September.

Sejak itu, aliansi yang dipimpin Kurdi telah mendorong para jihadis kembali ke sepetak hanya sekitar empat kilometer persegi di tepi timur sungai Eufrat.

Juru bicara SDF Mustafa Bali pada Ahad sore mengklaim para pejuangnya telah bergerak maju dalam pertempuran melawan jihadis, merebut 41 posisi dari mereka.

"Pasukan kami mengandalkan pertempuran langsung dengan senjata ringan," klaimnya kepada AFP.

Hingga 600 militan masih bisa jadi tetap berada di dalam, kebanyakan dari mereka adalah orang asing, kata Bali.

Ratusan warga sipil juga diyakini berada di dalam, katanya.

Sejak dorongan baru ke daerah-daerah IS dimulai pada Desember, lebih dari 37.000 orang, mayoritas istri dan anak-anak pejuang Islamic State, telah melarikan diri ke daerah-daerah yang dikuasai SDF di padang pasir, menurut Observatorium.

Di antara jumlah itu ada sekitar 3.200 tersangka jihadis yang ditahan oleh SDF, kata kelompok aktivis itu. (st/MEE)


latestnews

View Full Version