View Full Version
Ahad, 24 Feb 2019

Mantan Sersan Tentara Swiss Dinyatakan Bersalah Karena Pimpin Milisi Kristen Perangi IS di Suriah

ZURICH, SWISS (voa-islam.com) - Seorang mantan tentara Swiss berpangkat Sersan yang memimpin milisi Kristen yang berperang melawan Islamic State (IS) di Suriah dinyatakan bersalah melanggar netralitas Swiss.

Kasus Hanna Johannes Cosar adalah contoh langka dari negara-negara Eropa yang menuntut warga negara untuk berperang, bukan dengan, pasukan IS di Irak dan Suriah.

Cosar didenda 500 franc Swiss ($ 499), hukuman yang relatif ringan, setelah dinyatakan bersalah oleh pengadilan militer Swiss pada hari Jum'at (23/2/2019).

Cosar, yang keluarganya pindah ke Swiss dari Suriah tiga generasi yang lalu, dituduh bergabung dengan tentara swasta yang bertujuan untuk membela Kristen Suriah, salah satu komunitas Kristen tertua di dunia, melawan pasukan IS.

"Sebagai orang Kristen kita tidak hanya bertempur melawan Islamic State, kita bertempur melawan negara yang membenci kita," Cosar, seorang mantan sersan di tentara Swiss, mengatakan dalam sebuah wawancara 2014 dengan surat kabar Israel Haaretz, salah satu dari beberapa penampilan yang dibuatnya di media.

Setelah sekitar dua tahun bertempur, ia kembali ke Swiss, tempat ia ditangkap pada 2015, kantor berita Reuters melaporkan.

Cosar menghadapi hukuman tiga tahun penjara di bawah undang-undang Swiss yang paling sering digunakan untuk menuntut para pejuang yang bergabung dengan Legiun Asing Prancis tanpa izin pemerintah.

Pada hari Jum'at, ia dihukum karena melanggar larangan Swiss untuk berperang untuk negara lain tanpa terlebih dahulu mendapatkan izin dari pemerintah.

Selain denda 500 franc, ia juga menyerahkan denda yang ditangguhkan sebesar 4.500 franc ($ 4.491). Dia dibebaskan dari tuduhan lain karena mendorong orang lain untuk bertempur. (st/MEE)


latestnews

View Full Version