View Full Version
Sabtu, 02 Mar 2019

Arab Saudi Lucuti Kewarganegaraan Hamzah Bin Ladin

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi telah Melucuti kewarganegaraan putra almarhum pemimpin Al-Qaidah Syaikh Usamah bin Ladin, Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media pemerintah.

Keputusan itu dibuat oleh perintah kerajaan pada bulan November, menurut pernyataan tersebut, yang dimuat di surat kabar Umm Al-Qura pada hari Jum'at (1/3/2019).

Langkah itu dilakukan sehari setelah Amerika Serikat mengumumkan hadiah hingga satu juta dolar untuk informasi tentang keberadaan Hamzah bin Usamah Bin Ladin.

Digambarkan oleh Departemen Luar Negeri AS sebagai "pemimpin baru" dalam Al-Qaidah, Hamza bin Ladin telah diklasifikasikan sebagai "teroris" oleh AS sejak 2017.

Dia telah merilis pesan audio dan video di internet yang menyerukan serangan terhadap ibu kota Barat dan telah mengancam balas dendam atas pembunuhan ayahnya pada tahun 2011 oleh pasukan AS, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri.

Dia juga mengancam akan menargetkan warga AS di luar negeri dan mendesak suku-suku Saudi untuk bersatu dengan cabang Al-Qaidah Yaman untuk berperang melawan negara Saudi.

Syaikh Usamah bin Ladin gugur dalam operasi rahasia di sebuah kompleks di Abbottabad, Pakistan, tempat mantan pemimpin Al-Qaidah itu tinggal.

Surat-surat dari Syaikh Usamah bin Ladin yang disita dari kompleks Abbottabad menunjukkan bahwa ia sedang merawat putranya untuk menggantikannya sebagai pemimpin Al-Qaidah.

Keberadaan Hamza bin Laden saat ini tidak diketahui dan tidak jelas apakah ia memegang kewarganegaraan lain.

"Kami yakin dia mungkin berada di perbatasan Afghanistan-Pakistan dan dia akan menyeberang ke Iran. Tetapi dia bisa berada di mana saja di ... Asia selatan," kata Michael Evanoff, asisten sekretaris AS untuk keamanan diplomatik, Kamis.

Diperkirakan berusia sekitar 30 tahun, Hamza bersama ayahnya di Afghanistan sebelum serangan 11 September dan keduanya menghabiskan waktu bersama di Pakistan setelah Syaikh Usamah bin Ladin meloloskan diri dari pengejaran setelah invasi pimpinan AS pada tahun 2001, menurut Brookings Institution.

Menurut Departemen Luar Negeri, ia menikah dengan putri Mohammed Atta, yang membajak salah satu pesawat yang digunakan dalam serangan 9/11.

Dia diperkenalkan oleh pemimpin Al-Qaidah saat ini Syaikh Ayman al-Zawahiri dalam pesan audio 2015.

Para analis mengatakan, Hamzah bin Ladin memberikan suara muda untuk Al-Qaidah, yang para pemimpinnya yang sudah tua telah berjuang untuk menginspirasi calon anggota baru di seluruh dunia.

Sejak pembentukannya di Arab Saudi pada tahun 1988, kehadiran dan pengaruh Al-Qaidah telah menyebar secara signifikan. Kelompok ini telah membentuk afiliasi dengan kelompok-kelompok bersenjata di beberapa benua dan melakukan lusinan serangan. (st/Aje)


latestnews

View Full Version