View Full Version
Kamis, 04 Apr 2019

Militer Syi'ah Irak Tawarkan Hadiah 25 Juta USD untuk Informasi Keberadaan Pemimpin IS Al-Baghdadi

ANBAR, IRAK (voa-islam.com) - Pesawat militer Syi'ah Irak telah menjatuhkan selebaran di atas daerah gurun di provinsi barat Anbar, negara itu, menawarkan hadiah jutaan dolar bagi informasi intelijen yang akan mengarah pada penangkapan pemimpin kelompok Islamic State (IS), Ibrahim al-Samarrai alias Abu Bakr al -Baghdadi.

Pesawat-pesawat itu menjatuhkan selebaran di atas kota-kota Efrat Hulu, perkemahan Badui, dan desa-desa yang berdekatan dengan perbatasan dengan Suriah, Yordania, dan Arab Saudi, Rabu (3/4/2019) pagi.

"Pemimpin Daesh dan para pejuangnya mencuri tanahmu dan membunuh bangsamu, dan sekarang dia bersembunyi dengan aman dari kematian dan kehancuran yang dia tanam. Dengan laporan intelijen Anda, Anda bisa membalas, ”selebaran itu berbunyi.

Mereka membawa foto-foto Syaikh Al-Baghdadi dan janji hadiah 25 juta dolar AS bagi siapa pun, yang memberikan informasi yang mengarah ke penangkapan Al-Baghdadi. Selebaran ini juga menyediakan dua saluran hotline di messenger WhatsApp.

Pada 28 Februari, legislator Irak Hassan Salem mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "Baghdadi berada di gurun Anbar, yang ia gunakan sebagai tempat yang aman."

"Dia diberi dukungan AS di pangkalan militer Ayn al-Assad Anbar dan sedang bepergian bebas antara Irak dan Suriah," klaim Salem.

Anggota parlemen Irak itu melanjutkan dengan mengklaim bahwa AS membantu pemimpin Islamic State karena parlemen Irak akan memilih pada RUU tentang penarikan sepenuhnya pasukan AS dari negara itu.

Amerika Serikat mendukung Baghdadi "karena khawatir atas kemungkinan pengesahan undang-undang tentang pengusiran tentara AS dari Irak," klaimnya.

Mantan perdana menteri Syi'ah Irak, Haider al-Abadi, menyatakan berakhirnya operasi militer terhadap IS di negara itu pada 9 Desember 2017.

Pada 10 Juli tahun itu, ia secara resmi mendeklarasikan kemenangan atas Islamic State di kota Mosul yang strategis di utara, yang berfungsi sebagai benteng utama kota kelompok itu di Irak. (st/ptv)


latestnews

View Full Version