View Full Version
Kamis, 25 Apr 2019

Sri Lanka Kerahkan Ribuan Tentara untuk Bantu Polisi Buru Tersangka Pelaku Bom Paskah

KOLOMBO, SRI LANKA (voa-islam.com) - Sri Lanka mengerahkan ribuan tentara tambahan di seluruh negeri semalam untuk membantu polisi memburu para tersangka dalam ledakan bom jibaku hari Ahad Paskah yang menewaskan hampir 360 orang, seorang juru bicara mengatakan Kamis (25/4/2019).

Brigadir Sumith Atapattu mengatakan militer meningkatkan penyebaran mereka dari 1.300 menjadi 6.300, dengan angkatan laut dan angkatan udara juga mengerahkan 2.000 personel lagi.

"Kami dipersenjatai dengan kekuatan untuk mencari, merebut, menangkap dan menahan di bawah peraturan darurat," kata Atapattu kepada AFP.

"Kami terlibat dalam tugas penjaga statis, berpatroli, dan membantu operasi penjagaan dan pencarian."

Pemerintah juga mengumumkan larangan semua penerbangan drone dan mengatakan lisensi yang dikeluarkan untuk semua operator komersial ditangguhkan dengan segera.

Polisi mengatakan mereka menangkap 16 tersangka lainnya dalam semalam dengan dugaan memiliki hubungan dengan kelompok ekstrimis National Thowheeth Jama'ath (NTJ) yang dituduh melakukan ledakan di tiga gereja dan tiga hotel mewah.

Polisi mengatakan sekitar 75 orang sekarang diinterogasi sehubungan dengan serangan paling mematikan terhadap warga sipil dalam sejarah negara itu.

Pihak berwenang Sri Lanka juga sedang menyelidiki kegagalan keamanan untuk bertindak berdasarkan informasi sebelumnya tentang pemboman Paskah yang akan datang oleh NTJ.

Presiden Maithripala Sirisena, yang juga menteri pertahanan dan hukum dan ketertiban, pada hari Selasa bersumpah melakukan perombakan besar-besaram dengan janji untuk mengangkat kepala polisi dan pasukan bersenjata "dalam waktu 24 jam", tetapi tidak ada perubahan pada Kamis pagi .

Tuduhan telah berkobar sejak serangan hari Ahad dan negara itu tetap tegang dengan banyak toko dan kantor tutup dan para pengendara motor menjauhi jalan.

Sirisena akan bertemu dengan para pemimpin dari semua partai politik serta para pemimpin agama dalam dua pertemuan terpisah pada hari Kamis untuk membahas situasi tersebut.

Serangan bom hari Ahad adalah yang pertama di negara itu sejak pemberontakan etnis Tamil berakhir hampir 10 tahun lalu pada Mei 2009. (st/AFP)


latestnews

View Full Version