View Full Version
Jum'at, 26 Apr 2019

Turki Perintahkan Penahanan 210 Personel Militer Diduga Terkait Jaringan Fetullah Gulen

ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Jaksa Istanbul memerintahkan penahanan 210 personil militer atas dugaan hubungan ke jaringan yang disalahkan oleh Ankara karena mengatur kudeta militer yang gagal tahun 2016, kantor kepala kejaksaan Istanbul mengatakan pada hari Jum'at (26/4/2019).

Dikatakan para tersangka dari pasukan udara, laut dan darat, serta penjaga keamanan dan penjaga pantai, termasuk lima kolonel, tujuh letnan kolonel, 14 mayor, dan 33 kapten.

Mereka dicurigai sebagai pendukung cendekiawan yang bermarkas di AS, Fethullah Gulen, yang dituduh oleh pemerintah Turki mendalangi kudeta yang gagal tiga tahun lalu.

Gulen tidak mau mengakui peran apa pun.

Lebih dari 77.000 orang telah dipenjara sambil menunggu persidangan sejak kudeta dan penangkapan yang meluas masih rutin terjadi. Pihak berwenang telah menangguhkan atau memecat 150.000 pegawai negeri dan personil militer.

Kantor kejaksaan mengatakan mereka percaya jumlah pendukung Gulen yang tetap tidak dikenal dalam militer lebih besar daripada mereka yang mengambil bagian dalam upaya kudeta, dan jaringan mereka masih merupakan ancaman terbesar bagi tatanan konstitusional Turki.

Turki mengatakan jaringan Gulen telah menyusup ke lembaga militer, peradilan dan negara.

Sekutu-sekutu Barat Ankara mengkritik tindakan keras tersebut, dengan kritikus Erdogan menuduhnya menggunakan kudeta sebagai alasan untuk meredam perbedaan pendapat.

Pihak berwenang Turki mengatakan langkah-langkah itu diperlukan untuk memerangi ancaman terhadap keamanan nasional.

Personel militer yang dicari pada hari Jum'at diidentifikasi dengan mendengarkan rekaman percakapan yang diadakan pada telepon umum di seluruh Turki, kata jaksa penuntut.

Sekitar 250 orang tewas dalam kudeta militer yang gagal. Gulen, mantan sekutu Presiden Tayyip Erdogan, telah hidup dalam pengasingan di Pennsylvania sejak 1999.

Secara terpisah, kantor berita Anadolu Agency milik negara melaporkan bahwa kepala jaksa Ankara memerintahkan penahanan 41 orang yang diyakini sebagai anggota jaringan.

Mereka dicurigai mendapatkan pertanyaan-pertanyaan pada ujian sekolah polisi pada tahun 2009, untuk membantu anggota mereka bergabung dengan pasukan. (st/Aby)


latestnews

View Full Version