ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Lebih dari 400.000 bayi Suriah telah lahir di Turki sejak dimulainya perang saudara Suriah pada 2011, kata seorang pejabat dari Kementerian Dalam Negeri Turki, Anadolu Agency melaporkan.
"Populasi warga Suriah di Turki adalah anak muda, karena [hanya] sekitar 100.000 di antara 3,6 juta warga Suriah di Turki berusia lebih dari 60," kata Abdullah Ayaz, yang mengepalai departemen manajemen migrasi kementerian.
"Sejak awal krisis, lebih dari 415.000 bayi Suriah telah lahir di Turki," kata Ayaz dalam pertemuan Majelis Parlemen Mediterania (PAM) di ibu kota Turki, Ankara.
Pertemuan dua hari itu akan berlangsung hingga Kamis di parlemen Turki.
Turki menampung lebih banyak warga Suriah daripada negara lain di dunia.
Ayaz mengatakan bahwa para pejabat Turki terus bekerja untuk memastikan semua anak-anak Suriah mendapatkan pendidikan.
Dia menambahkan bahwa sejak 2011, Turki telah melarang lebih dari 74.000 orang asing memasuki negara itu.
Turki telah menjadi rute utama bagi imigran gelap yang mencoba menyeberang ke Eropa, terutama sejak 2011, dimulainya perang saudara Suriah.
Lebih dari 265.000 imigran gelap ditahan di Turki pada 2018, menurut Kementerian Dalam Negeri Turki.
Suriah baru saja mulai muncul dari konflik yang menghancurkan yang dimulai pada awal 2011 ketika rezim Assad menindak demonstran dengan keganasan yang tak terduga.
Menurut angka PBB, ratusan ribu warga sipil telah terbunuh atau terlantar dalam konflik, terutama oleh serangan udara rezim di daerah-daerah yang dikuasai oposisi. (st/MeMo)