View Full Version
Senin, 24 Jun 2019

Australia Diam-diam Bangun Pelabuhan Baru untuk Akomodasi Militer AS

CAMBERRA (voa-islam.com) - Australia dilaporkan sedang mengerjakan rencana rahasia untuk membangun pelabuhan laut dalam baru untuk mengakomodasi penyebaran Marinir AS di pantai utara, sebuah langkah yang bertujuan untuk melawan kehadiran Cina yang semakin meningkat di kawasan itu.

Mengutip beberapa pejabat pertahanan dan pemerintah, ABC melaporkan pada hari Senin bahwa fasilitas pelabuhan baru akan dibangun tepat di luar Darwin, ibukota Wilayah Utara, yang disewakan kepada perusahaan energi dan infrastruktur Cina pada 2015.

Pelabuhan Darwin sudah termasuk fasilitas militer dan tuan rumah tempat berkunjungnya kapal-kapal AS.

Fasilitas maritim baru bisa menampung kapal perang amfibi besar seperti Dermaga Helikopter Australia, dan kapal-kapal Amerika seperti USS Wasp, yang baru-baru ini tiba di Sydney, kata laporan itu.

Para ahli mengatakan pelabuhan baru akan cocok untuk lebih dari 2.000 Marinir AS dan peralatan mereka selama rotasi reguler melalui wilayah tersebut.

"Orang Amerika jelas tidak menarik diri dari Indo-Pasifik, apakah itu karena persaingan strategis mereka dengan Cina atau lebih umum," kata Rory Medcalf dari Universitas Nasional Australia.

Pelabuhan baru juga akan mencakup operasi komersial dan industri di samping fasilitas untuk kegiatan militer.

Menurut laporan itu, para pejabat akan mengumumkan rencana tersebut dalam beberapa minggu ke depan.

AS dan Australia telah membangun kehadiran militer mereka di Pasifik barat untuk melawan pengaruh Cina di kawasan itu.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, keduanya baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membangun pangkalan militer bersama di Pulau Manus Papua Nugini, timur laut Australia.

Ini terjadi di tengah pertumbuhan kekuatan militer Cina di seluruh kawasan dan di seluruh dunia, yang telah lama menjadi perhatian AS.

Pentagon mengatakan dalam sebuah laporan bulan lalu bahwa China Belt and Road Initiative (BRI) dapat membantu angkatan laut Cina mendapatkan akses ke pelabuhan asing terpilih untuk memposisikan dukungan logistik yang diperlukan untuk mempertahankan penyebaran angkatan laut di perairan yang jauh seperti Samudra Hindia, Laut Mediterania dan Samudra Atlantik.

Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan Cina melalui laut dan darat dengan Asia Tenggara dan Tengah, Timur Tengah, Eropa dan Afrika, melalui jaringan infrastruktur di jalur Jalan Sutra kuno.[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version