View Full Version
Kamis, 27 Jun 2019

Aksi Protes Digelar di Berbagai Kota di India Setelah Tewasnya Seorang Muslim

NEW DELHI (voa-islam.com) - Aksi Protes diadakan di berbagai tempat di India pada hari Rabu kemarin setelah insiden hukuman mati tanpa pengadilan terhadap seorang pria Muslim.

Tabrez Ansari, 24, dipukuli hingga mati oleh gerombolan Hindu di distrik Kharsawan di negara bagian Jharkhand, India timur, atas dugaan pencurian, yang menyebabkan kegemparan publik.

Protes direncanakan di sekitar 50 kota di bawah tagar #JusticeForTabrez dan #IndiaAgainstLynchTerror. Tidak jelas berapa banyak kota yang berpartisipasi di dalamnya.

Pemimpin partai Kongres Oposisi Rahul Gandhi menyebut hukuman mati tanpa pengadilan itu sebagai "penghilangan kemanusiaan".

Di ibukota India, New Delhi, sejumlah orang, termasuk mahasiswa dan aktivis, mengadakan protes di Jantar Mantar dekat dengan gedung parlemen.

Dengan memegang plakat dan melantunkan slogan-slogan menentang Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa dan Perdana Menteri Narendra Modi, para pemrotes menuntut diakhirinya kekerasan terhadap Muslim.

"Kekerasan terhadap Muslim harus dihentikan," kata salah satu orator di lokasi protes. "Pemerintah harus memahami bahwa kita tidak akan mentolerir teror penggantungan ini lagi," tambahnya.

Video, yang menjadi viral di media sosial, menunjukkan Ansari diikat ke tiang dan dipukuli oleh massa sebelum polisi turun tangan dan membawanya ke tahanan.

Dia dipaksa meneriakkan "Jai Shri Ram" (hidup sri rama), sebuah slogan yang semakin banyak digunakan oleh kelompok sayap kanan Hindu. Dalam rekaman itu, Ansari terlihat menangis dan memohon belas kasihan sementara dirinya dipukuli dengan tongkat dan dipaksa untuk mengulangi nyanyian.

Polisi membawa Ansari ke rumah sakit untuk perawatan tetapi empat hari setelah insiden 18 Juni. Dia dinyatakan meninggal tak lama setelah tiba di rumah sakit setempat.

Polisi telah menangkap setidaknya 11 warga desa atas serangan mengerikan dan dua petugas polisi telah diskors dari tugasnya.

"Ini adalah situasi yang sangat menakutkan bagi umat Islam," ungkap Sana Maryam, seorang pengunjuk rasa, mengatakan kepada Al Jazeera. Dia menuduh bahwa para pelaku kekerasan telah menikmati impunitas.

Seorang pengunjuk rasa lain bernama Fatima, seorang mahasiswa, mengatakan: "Kami rakyat India telah hidup dalam damai dan harmoni sejak lama dan kami tidak saling bermusuhan, tetapi setelah pemerintah BJP berkuasa, segalanya berubah."

"Upaya sedang dilakukan untuk memecah belah orang atas nama agama sehingga mereka saling bertarung dan masalah sebenarnya tidak dibicarakan."[fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version