View Full Version
Rabu, 17 Jul 2019

6 Tentara Suriah Tewas Akibat Ledakan Bom Menghantam Konvoi Mereka di Daraa

DARAA, SURIAH (voa-islam.com) - Sebuah ledakan menewaskan enam tentara di Suriah selatan pada hari Rabu (17/7/2019) dalam serangan mematikan yang jarang terjadi, kata sebuah pengamat perang.

"Alat peledak itu ditujukan pada konvoi yang mengangkut anggota Divisi Keempat" di provinsi selatan Daraa, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Lima belas lainnya juga terluka dalam serangan di dekat desa Yadud, sekitar tujuh kilometer di luar ibukota provinsi kota Daraa, kata kelompok monitor yang berbasis di Inggris tersebut.

Tidak segera jelas siapa yang berada di balik ledakan itu, tetapi para loyalis Assad di provinsi itu menghadapi ledakan dan tembakan hampir setiap hari, meskipun mereka biasanya tidak mematikan, katanya.

"Pejuang pemberontak sebelumnya yang menyebut diri mereka Perlawanan Rakyat biasanya melakukan jenis serangan ini terhadap rezim," kata kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.

Kantor berita negara SANA mengatakan "teroris menargetkan kendaraan militer di jalan Yaduda," melaporkan jumlah "tewas dan terluka" yang tidak ditentukan.

Pasukan pemerintah yang didukung Rusia musim panas lalu merebut kembali provinsi itu, menyusul kampanye pemboman brutal sangat mematikan dan kesepakatan menyerah yang membuat sebagian penduduk naik bus ke wilayah yang dikuasai oposisi di barat laut.

Lembaga pemerintah telah kembali, tetapi pasukan militer belum dikerahkan di semua bagian provinsi tersebut.

Dan kemarahan lokal telah meningkat setelah ratusan orang ditahan meskipun apa yang disebut "perjanjian rekonsiliasi," dan banyak lainnya dipaksa masuk wajib militer menjadi tentara Presiden Bashar al-Assad.

Pada bulan Maret, puluhan orang mengambil bagian dalam protes terhadap patung mendiang ayah presiden yang direnovasi kembali delapan tahun setelah para pengunjuk rasa menghancurkannya.

Perang saudara telah menewaskan lebih dari 500.000 orang sejak dimulai dengan protes damai anti-pemerintah di Damaskus dan Daraa pada Maret 2011, sebelum penindasan brutal dan biadab rezim Assad memicu konflik bersenjata. (st/Aby)


latestnews

View Full Version