Mantan PM Pakistan Ditangkap atas Tuduhan Korupsi

ISLAMABAD (voa-islam.com) - Mantan Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi ditangkap atas tuduhan korupsi, menurut seorang pejabat dari partai Liga Muslim Pakistan (PML-N).

Abbasi dibawa ke tahanan polisi setelah kendaraannya dihentikan saat masuk ke kota timur Lahore pada hari Kamis ini, kata Sekretaris Jenderal PML-N Ahsan Iqbal, di mana para pejabat berwenang menyerahkan salinan surat perintah penangkapan yang ditandatangani oleh ketua Biro Akuntabilitas Nasional sebuah badan pengawas anti korupsi Pakistan .

"Kami datang bersama ke Lahore untuk pertemuan partai dan konferensi pers," kata Iqbal, yang berada di dalam kendaraan ketika Abbasi ditangkap.

"Mereka menghentikan kami di jalan, dan ada kontingen polisi dan penjaga [paramiliter] di sana."

Iqbal mengatakan partainya akan mengajukan banding hukum yang diperlukan dan aplikasi jaminan untuk menantang penangkapan.

Abbasi adalah anggota penting partai oposisi PML-N terbaru yang ditangkap dalam upaya "pertanggungjawaban" Perdana Menteri Imran Khan.

Mantan pemimpin itu dituduh melakukan praktik korupsi dalam penandatanganan kontrak Liquified Natural Gas (LNG) selama tahun menjabat sebagai perdana menteri antara 2017 hingga 2018.

Dia menjabat setelah kepala PML-N Nawaz Sharif, mantan perdana menteri tiga kali, diberhentikan dari jabatannya oleh Mahkamah Agung. Sharif sendiri dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas tuduhan korupsi setahun kemudian.

Saudara laki-laki Sharif, Shehbaz Sharif, mantan kepala menteri provinsi Punjab, juga ditangkap pada bulan Oktober atas tuduhan korupsi, dan anggota keluarga lainnya ditahan dengan tuduhan yang sama.

Para pemimpin partai lainnya, termasuk Iqbal, telah dituduh melakukan praktik korupsi dalam apa yang disebut sebagai upaya akuntabilitas. PML-N dan pejabat lainnya mengklaim kampanye itu secara selektif diterapkan pada lawan politik.

Pada Juni, pejabat Biro Akuntabilitas Nasional (NAB) menangkap mantan Presiden Asif Ali Zardari , kepala oposisi Partai Rakyat Pakistan (PPP), dengan tuduhan menerima suap melalui jaringan rekening bank palsu.[fq/voa-islam.com]