View Full Version
Jum'at, 26 Jul 2019

PBB: 400.000 Orang Mengungsi Akibat Pemboman Biadad Rezim Assad dan Rusia di Suriah Barat Laut

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Lebih dari 400.000 orang telah mengungsi di Suriah barat laut selama tiga bulan terakhir, PBB mengatakan pada hari Jum'at (26/7/2019), ketika pemerintah menekan pemboman intensif terhadap wilayah yang dikuasai oposisi.

"Lebih dari 400.000 orang telah mengungsi sejak akhir April," kata David Swanson dari badan urusan kemanusiaan PBB OCHA.

Wilayah yang diserang adalah rumah bagi sekitar tiga juta orang, hampir setengah dari mereka sudah mengungsi dari bagian lain negara itu.

Ini mencakup hampir semua Idlib dan sebagian provinsi Aleppo, Hama, dan Latakia.

Sebagian besar perpindahan itu berasal dari Idlib selatan dan Hama utara, dua daerah yang paling parah dilanda tembakan, kata OCHA.

“Mayoritas dari mereka yang melarikan diri telah mengungsi di dalam kegubernuran Idlib sementara sejumlah kecil telah pindah ke kegubernuran Aleppo utara.

"Sekitar dua pertiga orang terlantar tinggal di luar kamp," katanya.

Sejak akhir April, lebih dari 730 warga sipil telah tewas dalam pemboman udara dan penembakan serampangan di wilayah tersebut oleh pemerintah Suriah dan sekutunya, menurut sebuah kelompok pengawas perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

OCHA mengatakan bahwa sejak akhir April pihaknya telah mendokumentasikan 39 serangan terhadap fasilitas kesehatan atau petugas medis di wilayah tersebut.

Setidaknya 50 sekolah telah rusak oleh serangan udara dan penembakan, tambahnya.

Kesepakatan September yang ditanda-tangani antara Moskow dan Ankara seharusnya membebaskan kawasan itu dari pertumpahan darah serangan pemerintah, tetapi itu tidak pernah sepenuhnya dilaksanakan setelah rezim teroris Assad dan sekutunya melakukan pelanggaran gencatan senjata.

Alih-alih berhenti, pengeboman biadab rezim Suriah dan Rusia semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Serangan udara oleh pemerintah dan sekutu Rusia menewaskan 12 warga sipil di wilayah itu pada hari Kamis, menurut Observatory.

50 warga sipil lainnya tewas dalam serangan pada hari Senin saja - di mana kebanyakan korban berasal dari sebuah pasar yang sibuk yang ditargetkan.

OCHA menggambarkan hari Senin sebagai salah satu "hari paling mematikan" di wilayah tersebut sejak dimulainya kekerasan.

Perang di Suriah telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan jutaan orang terlantar sejak dimulai pada 2011 dengan penumpasan brutal terhadap protes damai anti-pemerintah. (st/Aby)


latestnews

View Full Version