View Full Version
Senin, 05 Aug 2019

Badan Pangan PBB dan Pemberontak Houthi Capai Sesepakatan Lanjutkan Bantuan Pangan

SANAA (voa-islam.com) - Badan pangan PBB dan pemberontak Syiah Houthi Yaman mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan untuk melanjutkan pengiriman makanan ke bagian-bagian yang dikuasai pemberontak di negara yang dilanda perang setelah menangguhkan bantuan pada Juni lalu.

Mohammed Ali al-Houthi, juru bicara Houthi, dalam twitnya pada Sabtu malam menyatakan bahwa kelompok pemberontak, yang menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan di Sanaa pada akhir 2014, telah menandatangani kesepakatan dengan Program Pangan Dunia (WFP).

Herve Verhoosel, juru bicara WFP, mengatakan "perjanjian tingkat tinggi" ini adalah langkah penting menuju perlindungan yang menjamin akuntabilitas operasi kemanusiaan mereka di Yaman.

"Kami berharap detail teknis dapat disepakati dalam beberapa hari mendatang," tambahnya.

WFP menghentikan bantuan di Sanaa pada 20 Juni karena khawatir makanan dialihkan dari orang-orang yang rentan tetapi mengatakan akan mempertahankan program gizi untuk anak-anak yang kekurangan gizi, ibu hamil dan menyusui.

Badan tersebut, pada Desember tahun lalu, menuduh pemberontak Syiah Houthi mencuri bantuan makanan dan menyerukan sistem pendaftaran biometrik untuk mencegah penyalahgunaan bantuan makanan. Negosiasi terhenti pada bulan Juni dengan Houthi di mana Houthi mengatakan WFP bersikeras mengendalikan data yang melanggar hukum Yaman.

Penangguhan sebagian bantuan mempengaruhi sekitar 850.000 orang, menurut PBB.

Situs web Houthis 'Alsyasiah mengatakan kesepakatan hari Sabtu mencakup sebuah database biometrik warga sipil yang membutuhkan bantuan untuk menjamin distribusi yang efektif dan efisien" dan "memberi manfaat bagi yang paling membutuhkan.

Perjanjian itu juga menetapkan total transparansi dalam pendaftaran penerima manfaat dan distribusi bantuan, tambahnya.

Al-Houthi, kepala Komite Revolusi Tertinggi Houthi, men-tweet bahwa " distribusi abu akan segera dimulai, insya Allah, sesuai dengan mekanismenya".

Transfer uang tunai kepada mereka yang membutuhkan sehingga mereka dapat membeli barang adalah metode distribusi bantuan yang umum.

Pihak-pihak yang bertikai dalam konflik Yaman telah menggunakan akses ke bantuan dan makanan sebagai alat politik, memperburuk apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Sistem biometrik - menggunakan pemindaian iris, sidik jari atau pengenalan wajah - sudah digunakan di daerah yang dikendalikan oleh pemerintah yang didukung Saudi yang memegang kota pelabuhan selatan Aden dan beberapa kota pantai barat.

Dari 30 juta penduduk Yaman, tiga perempatnya membutuhkan bantuan kemanusiaan.[aljz/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version