View Full Version
Selasa, 06 Aug 2019

Parlemen Pakistan akan Bersidang Bahas Krisis Kashmir

ISLAMABAD (voa-islam.com) - Parlemen Pakistan akan membahas keputusan pemerintah India yang membatalkan status konstitusional khusus untuk wilayah Kashmir yang disengketakan. Kepemimpinan militer Pakistan juga akan bersidang untuk membahas masalah ini.

Sidang bersama parlemen dijadwalkan digelar pada Selasa pagi di ibukota Islamabad. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan akan berpidato pada sesi tersebut, kata sebuah pernyataan dari kantornya.

Panglima Angkatan Darat Pakistan juga bertemu dengan komandan utamanya di Rawalpindi pada hari Selasa, dengan juru bicara militer mengkonfirmasikan dalam sebuah pernyataan bahwa "Pakistan tidak pernah mengakui upaya palsu India untuk melegalkan pendudukannya atas Jammu & Kashmir melalui artikel 370 atau 35-A dekade yang lalu".

"Angkatan Darat Pakistan dengan kuat mendukung Kashmir dalam perjuangan mereka yang adil sampai akhir. Kami siap dan akan melakukan apa pun untuk memenuhi kewajiban kami dalam hal ini," kata kepala militer Jenderal Qamar Javed Bajwa, menurut juru bicara militer.

Sebelumnya pada hari Senin, Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengatakan kepada Parlemen di New Delhi bahwa presiden menandatangani sebuah dekrit yang menghapuskan Pasal 370 konstitusi India, yang isinya memberikan otonomi khusus kepada bagian yang dikelola oleh India dari wilayah Himalaya yang mayoritas penduduknya Muslim.

Berbicara kepada saluran televisi Pakistan pada Senin malam, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengatakan negaranya akan mendekati Dewan Keamanan PBB untuk menangani masalah ini.

"Pakistan tidak hanya menolak langkah ini, kami telah mengutuknya," kata Qureshi.

"Ini adalah masalah yang sedang diperdebatkan, dan bahkan sekarang jika India berpikir bahwa dengan amandemen ini, ia dapat mengubah status hukum dasarnya, itu salah."

Qureshi akan menghadiri pertemuan khusus Organisasi Konferensi Islam (OKI) tentang situasi di Kashmir di Jeddah pada hari Selasa, kata juru bicara Kantor Luar Negeri Pakistan di Twitter.[aljz/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version