Gibraltar: AS Ajukan Permohonan untuk Menahan Kapal Tanker Minyak Iran dari Inggris

GIBRALTAR (voa-islam.com) - Gibraltar mengatakan AS telah mengajukan permohonan untuk menahan sebuah kapal tanker minyak Iran, yang ditahan di wilayah luar negeri Inggris, dengan alasan yang tidak diketahui, setelah media Inggris melaporkan bahwa rilis kapal itu akan segera terjadi menyusul serangkaian pertukaran diplomatik antara Teheran dan London.

"Departemen Kehakiman AS telah mengajukan permohonan untuk menahan Grace 1 atas sejumlah tuduhan yang sekarang sedang dipertimbangkan," kata pemerintah Gibraltar dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan bahwa “masalah tersebut akan kembali ke Mahkamah Agung Gibraltar pukul 4 malam hari ini. "

Permintaan Washington - yang awalnya dilaporkan oleh surat kabar Gibraltar Chronicle - datang tepat sebelum keputusan pengadilan di wilayah Inggris tentang apakah akan memperpanjang penahanan Grace 1.

Pada Rabu malam, The Sun melaporkan bahwa Ketua Menteri Gibraltar Fabian Picardo tidak akan meminta hakim untuk memperpanjang penahanan kapal supertanker selama sidang pengadilan pada hari Kamis.

Gibraltar Chronicle mengutip kepala pengadilan tinggi, Anthony Dudley, yang mengatakan bahwa jika bukan karena permintaan AS, "kapal akan berlayar." Ia menambahkan bahwa kapten dan tiga petugas Grace 1 telah dibebaskan dari penangkapan.

Pertikaian diplomatik antara Iran dan Inggris pada 4 Juli, ketika pasukan angkatan laut Inggris menangkap Grace 1 dan muatannya 2,1 juta barel minyak karena supertanker itu diduga membawa minyak mentah ke Suriah melanggar sanksi unilateral Uni Eropa terhadap negara Arab.

Teheran tidak mau mengakui tuduhan London bahwa kapal tanker itu sedang menuju ke Suriah, mengecam penyitaan itu sebagai "pembajakan laut."

Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran pada hari Selasa mengatakan bahwa Inggris diperkirakan akan segera membebaskan Grace 1, setelah kedua belah pihak bertukar dokumen tertentu untuk membuka jalan bagi pembebasan kapal tanker super tersebut. (st/ptv)