View Full Version
Selasa, 20 Aug 2019

Selusin Lebih Tentara Burkina Faso Tewas dalam Serangan Besar 'Kelompok Teroris Bersenjata'

SOUM, BURKINA FASO (voa-islam.com) - Lebih dari selusin tentara tewas dalam "serangan besar" oleh "kelompok-kelompok bersenjata teroris" di Burkina Faso utara, kata militer, seraya menambahkan bahwa itu bisa menjadi yang paling mematikan yang pernah terjadi terhadap angkatan bersenjata.

Dengan tentara lain yang masih hilang, jumlah korban tewas bisa mencapai 20, beberapa sumber keamanan mengatakan Senin (19/8/2019) malam.

"Pada pagi hari, detasemen militer departemen Koutougou di provinsi Soum adalah target serangan besar oleh kelompok-kelompok teroris bersenjata," kata sebuah pernyataan dari staf umum.

"Sebuah laporan sementara menyatakan bahwa lebih dari selusin tentara terbunuh, dan beberapa lainnya terluka."

Para penyerang menggunakan senjata-senjata berat dan membakar sebagian besar kamp dan material, sebuah sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita AFP.

"Menanggapi serangan barbar ini, operasi udara dan darat yang besar menyebabkan netralisasi beberapa penyerang," kata staf umum tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Operasi militer, termasuk serangan udara, dilaporkan membunuh "beberapa" pejuang, kata militer.

Identitas penyerang atau afiliasinya tidak diungkapkan.

Negara miskin Burkina Faso, Sahel, telah memerangi gelombang kekerasan bersenjata yang meningkat selama empat tahun terakhir yang dimulai di utara tetapi sejak itu menyebar ke timur, dekat perbatasan dengan Togo dan Benin.

Serangan bersenjata terberat terhadap tentara Burkina Faso hingga hari ini menewaskan 12 tentara di Nassoumbou, juga di provinsi Soum, pada Desember 2016.

Lebih dari 40 pejuang di atas truk pick-up dan sepeda motor menyerang sebuah pos militer dekat perbatasan Mali.

Pada Kamis malam, pejuang bersenjata juga menyerbu sebuah desa di wilayah utara yang bergolak, menewaskan 15 orang, menjarah dan membakar toko-toko, kata seorang gubernur daerah.

Sebagian besar serangan di bekas jajahan Prancis itu dikaitkan dengan kelompok Ansarul Islam, yang muncul di dekat perbatasan Mali pada Desember 2016, dan ke JNIM (Kelompok untuk Mendukung Islam dan Muslim), yang bersumpah setia kepada al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM)

Kelompok-kelompok itu diyakini bertanggung jawab atas sekitar 500 kematian sejak 2015. Ibukota Burkina Faso, Ouagadougou, telah diserang tiga kali.

Mantan penguasa kolonial, Prancis telah mengerahkan 4.500 tentara di Mali, Burkina Faso, Niger, dan Chad dalam misi yang diberi nama Barkhane untuk membantu pasukan lokal mengusir para pejuang bersenjata.

Burkina Faso juga bergabung dengan empat negara Sahel lainnya (Chad, Mali, Mauritania, dan Niger) dalam sebuah inisiatif yang bertujuan menciptakan pasukan gabungan 5.000 pasukan anti-teror, yang juga didukung oleh Prancis.

Burkina Faso, negara berpenduduk sekitar 20 juta orang, termasuk dalam 10 negara termiskin di dunia, menurut PBB. (st/AJE)


latestnews

View Full Version