View Full Version
Senin, 02 Sep 2019

267 Warga Sipil Suriah Termasuk Wanita dan Anak-anak Tewas pada Agustus

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Paling tidak 267 warga sipil didokumentasikan tewas pada Agustus, selain 25 tahanan tewas karena penyiksaan, kata kelompok pengawas Suriah, Ahad (1/9/2019).

Laporan setebal 28 halaman oleh Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mendokumentasikan kematian 267 warga sipil pada Agustus, termasuk 72 anak-anak dan 21 wanita (wanita dewasa).

Angka ini dirinci menurut para pelaku dalam setiap kasus, dengan 130 warga sipil, termasuk 36 anak-anak dan 12 wanita, terbunuh di tangan pasukan Rezim teroris Assad, sementara 60 warga sipil, termasuk 15 anak-anak dan tujuh wanita, terbunuh di tangan Pasukan teroris Rusia, dan dua warga sipil tewas di tangan Islamic State (IS), sementara satu warga sipil meninggal oleh di tangan Hay'at Tahrir al Sham.

Laporan tersebut juga mendokumentasikan pada bulan Agustus kematian dua warga sipil di tangan faksi-faksi Oposisi Bersenjata, dan sembilan warga sipil, termasuk empat anak-anak dan seorang wanita, terbunuh di tangan pasukan Tentara Demokratik Suriah. Laporan itu juga mendokumentasikan 63 warga sipil, termasuk 17 anak-anak dan seorang wanita, terbunuh di tangan pihak lain.
 
Menurut laporan itu, tim kerja SNHR mendokumentasikan setidaknya 25 orang meninggal karena penyiksaan pada bulan Agustus; 18 dari korban ini tewas di tangan pasukan Rezim Suriah, satu di tangan Hay'at Tahrir al Sham, satu di tangan pasukan Tentara Demokratik Suriah, dan lima di tangan pihak lain, termasuk seorang wanita dan janinnya.
 
Laporan tersebut juga mendokumentasikan tujuh pembantaian pada bulan Agustus, menggunakan istilah 'pembantaian' untuk merujuk pada serangan yang menyebabkan kematian setidaknya lima orang yang damai dalam insiden yang sama. Menurut definisi ini, laporan mencatat pada bulan Agustus tiga pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Rezim Suriah, tiga pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Rusia, dan satu pembantaian yang dilakukan oleh pihak lain.
 
Laporan itu menekankan bahwa rezim Suriah telah melanggar hukum humaniter internasional dan hukum adat, dan semua resolusi Dewan Keamanan PBB, khususnya resolusi 2139, resolusi 2042, dan resolusi 2254, semuanya tanpa akuntabilitas.
 
Menurut laporan itu, kelompok-kelompok Islam ekstremis telah melanggar hukum humaniter internasional dengan membunuh warga sipil, sementara pemboman yang tidak pandang bulu dan tidak proporsional yang dilakukan oleh aliansi pasukan yang terdiri dari pasukan Koalisi Internasional dan pasukan Tentara Demokratik Suriah dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional, karena menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil atau cedera pada warga sipil. (st/ZW)


latestnews

View Full Version