View Full Version
Jum'at, 06 Sep 2019

Turki Panggil Dubes Libanon Setelah Spanduk 'Provokatif' di Gerbang Kedutaan Turki di Libanon

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Kementerian luar negeri Turki memanggil duta besar Libanon setelah pengunjuk rasa membentangkan spanduk anti-Turki di kedutaan besarnya di Beirut, media pemerintah melaporkan pada hari Jum'at (6/9/2019).

Pertemuan dengan Duta Besar Ghassan Mouallem pada hari Kamis terjadi beberapa jam setelah sekelompok kecil pemrotes Libanon menggantung spanduk di pintu Kedutaan Besar Turki di Rabieh, Beirut.

Anadolu Agency Turki mengatakan sekelompok berjumlah delapan hingga 10 orang, terkait dengan partai Gerakan Patriotik Bebas Libanon menggantung spanduk, yang menampilkan bendera Turki dan tengkorak "dengan pesan yang mengintimidasi".

Sebuah kalimat yang tertulis di sudut spanduk bertuliskan, "Kamu juga pulang," menggunakan frasa pemimpin Syi'ah Hizbullata Hasan Nasrallat dalam pidatonya bulan lalu dalam peringatan kepada warga Israel di dekat perbatasan selatan Libanon.

Di Ankara, kementerian luar negeri mengecam "tindakan provokatif" ini kepada duta besar dan menyerukan tindakan cepat untuk melindungi kepentingan Turki di Libanon, kantor berita menambahkan.

Itu juga terjadi beberapa hari setelah Aoun memicu kemarahan di Turki dengan merujuk pada "terorisme negara" bekas Kekaisaran Ottoman dalam sebuah upacara yang menandai peringatan 100 tahun kemerdekaan Libanon.

"Teror negara yang dipraktikkan oleh Ottoman terhadap Libanon, khususnya selama Perang Dunia Pertama, menyebabkan ratusan ribu korban antara kelaparan, wajib militer dan kerja paksa, tanpa menghilangkan tiang gantungan di mana mereka ingin memusnahkan semangat pembebasan dan pemberontakan," Kata Aoun.

Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk pidato Aoun, membantingnya sebagai "tidak berdasar dan bias". Kementerian membantah penggunaan teror negara oleh Kekaisaran Ottoman di Libanon.

"Pernyataan yang sangat disayangkan dan tidak bertanggung jawab oleh Presiden Aoun ini dibuat hanya seminggu setelah kunjungan Mevlut Cavusoglu, menteri luar negeri, ke Libanon, tidak mematuhi hubungan persahabatan antara kedua negara," kata pernyataan kementerian itu. (st/TNA)


latestnews

View Full Version